HOLOPIS.COM, JAKARTA – Deputi Bidang Pelayanan Penanaman Modal Kementerian Invetasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Ahmad Idrus mengaku heran dengan Indonesia yang hingga kini belum juga menjadi negara maju, padahal memiliki sumber daya alam (SDA) yang melimpah.

Menurutnya, salah satu penyebabnya yakni masih rendahnya rasio penduduk Indonesia yang menjadi pengusaha, yakni di angka 3 %. Padahal, kata Idrus, sebuah negara disebut sebagai negara maju ketika minimal 14% populasi penduduknya menjadi pengusaha.

“Malaysia baru 5%, Singapura 7%, kita di bawah itu, padahal kita punya sumber daya alam yang banyak,” ujar Ahmad Idrus dalam acara pemberian Nomor Induk Berusaha (NIB) kepada pelaku UMKM di kota Cilegon, Kamis (15/9).

Anak Buah Menteri Investasi Bahlil Lahadalia itu menuturkan, bahwa Indonesia memiliki alam kekayaan alam luar biasa melimpah untuk digarap, namun masyarakat lebih memilih untuk menjadi seorang pegawai.

“Jadi ini (pemberian NIB) kita jadikan gerakan nasional, mengajak warga negara untuk memilih profesi sebagai pengusaha, sebab kita baru 3% penduduk jadi pengusaha,” lanjutnya.

Idrus mengaku, pihaknya di pemerintahan saat ini tengah berusaha mengajak masyarakat untuk menjadi pengusaha, salah upaya yang dilakukan yakni pemberian NIB yang masif di banyak tempat.

Dengan begitu, para pelaku usaha akan lebih mudah ketika ingin melakukan ekspansi bisnis lantaran akses permodalan ke perbankan akan jauh lebih mudah ketika pelaku usaha memiliki NIB.

“Dalam kajian itu pemerintah saat ini mencoba mengajak seluruh warga negara untuk mau berusaha, terutama di usaha mikro dan kecil, karena banyak saat ini anak selesai kuliah malah disuruh daftar jadi PNS,” kata Ahmad Idrus.

DIa sebagai Pegawai Negeri SIpil (PNS) mengaku menderita dengan kondisi saat ini, dimana banyak pengusaha muda yang omzetnya justru jauh lebih tinggi daripada gaji sebagai PNS tanpa harus mengeluarkan banyak modal.

“Di beberapa tempat anak-anak mahasiswa sudah berpenghasilan hingga Rp50 juta, melalui UMK dan dipasarkan online, tanpa punya tempat, itu di solo ada,” ujarnya.