HOLOPIS.COM, JAKARTA – Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Said Abdullah mengungkapkan, program pembangunan pembangkit listrik 35 GigaWatt (GW) yang dicanangkan pemerintah telah membuat PT PLN (Persero) mengalami kelebihan listrik atau oversupply hingga 6 GW.

Menurutnya, salah satu opsi dalam mengatasi hal tersebut yakni dengan menghapus listrik daya 450 volt amphere (VA) dan mengalihkannya ke daya 900 VA.

“Bisa dibayangkan kalau 1 GW itu karena memang take or pay, harus bayar 1 GW Rp 3 triliun. Itu tidak bisa diapa-apain wajib bayar saja Rp 3 triliun,” kata Said Abdullah dalam keterangan tertulisnya yang dikutip Rabu (14/9).

Sebagaimana diketahui, PT PLN saat ini tengah mengalami kelebihan suplai listrik lantaran konsumsi listrik kecil. Meski konsumsi kecil, PLN harus tetap membeli listrik dari pengembang listrik swasta atau Independent Power Producer (IPP) sesuai perjanjian jual beli atau Power Purchase Agreement (PPA).

Skema tersebut dikenal dengan nama Take or Pay (TOP) alias ambil atau bayar denda. PLN mau tidak mau harus tetap mengambil listrik atau membayar denda kepada IPP bila pasokan yang diambil tidak sesuai dengan kontraknya.

Menruut Said, pada tahun 2023 PLN akan memperoleh tambahan 1,4 GW yang membuat total kelebihan menjadi 7,4 GW. Kemudian tambahan daya baru juga akan masuk sebesar 7,5 GW pada 2026. Pasokan listrik semakin bertambah seiring program pemerintah mendorong Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dapat membuat PLN kelebihan listrik hingga 41 GW pada 2030.

Untuk itu, penghapusan daya listrik 450 VA untuk rumah tangga miskin dan dialihkan ke daya 900 VA bisa jadi opsi mengatasi kelebihan daya listrik PLN. “Masyarakat miskin minimal 900 VA, setidaknya oversupply berkurang dan demand (permintaan) naik,” ujarnya dalam rapat Panja yang berlangsung Senin lalu.

“Maka menurut hemat saya kenapa sih kita enggak ngambil keputusan hari ini dalam sisi kebijakan yang pertama ini legacy kita bersama bagi orang miskin, rentan miskin yang di bawah garis kemiskinan itu tidak boleh lagi ada 450 VA,” imbuhnya.

Selain penghapusan daya listrik 450 VA dan dialihkan ke 900 VA, pelanggan rumah tangga PLN dengan daya listrik 900 VA dinaikkan menjadi 1.300 VA.

Menurutnya, daya listrik 450 VA kini sudah tidak zaman lagi. Pemerintah dapat menempuh cara itu tanpa biaya dengan menugaskan PLN mengubah daya listrik pada kotak meteran pelanggan.

“Kalau dari 450 VA kita naikkan 900 VA kan nggak perlu biaya. PLN tinggal datang ngotak-atik kotak meteran,” ujarnya.