HOLOPIS.COM, JAKARTA – Tersangka kasus pembunuhan Yoshua, Bripka Ricky mengakui bahwa dirinya sempat diminta oleh atasannya Ferdy Sambo untuk menembak rekannya sendiri.
Permintaan tersebut disampaikan Sambo diketahui saat dirinya tiba di rumah Saguling usai perjalanan dari Magelang, Jawa Tengah bersama dengan Putri Candrawathi.
“Klien saya sempat dipanggil oleh Ferdy Sambo sewaktu tiba di rumah Saguling. Ricky kemudian ke lantai tiga untuk menghampiri Ferdy Sambo,” ujar kuasa hukum Bripka Ricky, Erman Umar seperti dikutip Holopis Selasa (12/9).
Saat bertemu dengan eks Kadiv Propam tersebut, Ricky lantas segera ditanyakan apakah dirinya mengetahui apa yang terjadi di Magelang. Ricky pun lantas mengaku tidak mengetahui adanya insiden pemerkosaan atau pelecehan seksual seperti yang dituduhkan kepada Brigadir Yoshua.
“Tapi waktu itu Ferdy Sambo bilang ke Ricky bahwa istrinya dilecehkan oleh Yoshua sewaktu di Magelang. Ricky juga sempat melihat atasannya menangis dan emosi meminta Ricky untuk menembak Yoshua,” bebernya.
Mendapat permintaan tersebut, Ricky langsung menolak untuk terlibat. Alasannya, dirinya selama ini berdinas di Satlantas dan tidak memiliki mental kuat untuk menembak.
Mendapatkan jawaban tersebut, Sambo kemudian memerintahkan Ricky untuk memanggil Bharada Richard Eliezer untuk menemuinya.
Ricky pun kemudian lekas berlaku dan segera memanggil Richard sesuai dengan perintah Ferdy Sambo.