HOLOPIS.COM, JAKARTA – Presiden Jokowi mengklaim masih banyak Kabupaten dan Provinsi di Indonesia yang nilai inflasinya semakin membengkak saat ini.
Dia pun kemudian mempertanyakan kemampuan para kepala daerah tersebut dalam menganalisis persoalan ekonomi, khususnya permasalahan inflasi.
“Kalau sebuah daerah terjadi kenaikan harga barang dan jasa, dan kepala daerahnya diam saja, artinya dia enggak mengerti inflasi itu apa dan berakibat kepada rakyatnya itu apa,” kata Jokowi (12/9).
Jokowi kemudian membeberkan kota yang mengalami inflasi tertinggi mulai dari Luwuk, Jambi, Kotabaru, Sampit, Tanjung Selor, Jayapura, Sintang, Bungo, Padang, dan juga Sibolga.
“Ini kabupaten dan kota yang inflasinya tertinggi, tolong dilihat dan agar segera dilakukan intervensi di lapangan,” tegasnya.
Selain itu, lima provinsi dari sepuluh provinsi dengan inflasi tertinggi, yaitu Jambi, Sumbar, Babel, Aceh, dan Kepri. Sementara yang lainnya seperti Kalteng, Maluku, Papua, Bali, Sulteng, NTB, Riau, Kalsel, Lampung, Bengkulu, DIY, Kaltara, Sumsel, Sumut, Jatim, Jateng, Sulsel, Kaltim juga perlahan sudah mulai merangkak naik.
“Hati-hati. Saya enggak tahu ini kenapa, tolong dilihat betul ada di Sumatra lima provinsi itu. Hati-hati dengan satu kata ini, inflasi, hati-hati. Sekarang, sekali lagi, semua negara ketakutan dengan yang namanya inflasi,” pintanya.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun kemudian kembali meminta kerjasama para kepala daerah untuk bisa menekan angka inflasi, terlebih setelah pemerintah pusat menaikan harga BBM subsidi.
“Ini sekali lagi hati-hati. Karena nanti larinya, kalau enggak diintervensi, kepada kenaikan kemiskinan,” pungkasnya.