HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pengamat kebijakan Bambang Haryo mengatakan, subsidi Bahan Bakar Minyak (BBM) sebesar Rp502 triliun yang diklaim pemerintah adalah kebohongan.
“Sekarang ini, subsidi untuk energi kita itu menjadi Rp208 triliun bukan 500 sekian itu bohong itu hoax,” kata kata Bambang Haryo di Ruang Tamu, Holopis.com Senin (12/9).
Bahkan, ia menyebutkan berani mempertanggungjawabkan ucapannya lantaran dirinya memiliki data jumlah subsidi.
“Saya bisa mempertanggung karena saya punya data juga,” lanjutnya.
Hal tersebut dikarenakan, ia kuota BBM bersubsidi untuk pertalite adalah 23,1 kilo liter (KL), sedangkan untuk solarnya sebesar 14,9 KL
“Sekarang ini Kuota BBM kita yang bersubsidi sudah di pertalite kan itu kita ini pakai pertalite itu disubsidi kuotanya 23,1 kilo liter, jadi kita anggap aja 23 juta KL. Solarnya 14,9 juta kilo liter,” jelansya.
Kemudian, ia membandingkan dengan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dimana kuota subsidi BBM premium sebanyak 24,9 juta KL. Sementara subsidi solar sebesar 14,9 juta KL.
“Permasalahan kuota juga begitu, ini kuota BBM katanya kurang, ya jelas kurang karena di tahun 2012 kuota BBM kita itu untuk premium, dulu masyarakat dikasih BBM premium, itu ada 24,9 juta kilo liter,”
“Untuk solar 14,9 juta kilo liter. Itu jamannya Pak SBY dan subsidinya pada waktu itu 211 triliun,”
Oleh karena itu menurut perhitungannya, subsidi BBM hanya menyentuh Rp208 triliun.