HOLOPIS.COM, JAKARTA – Muhammad Mardiono saat ini telah resmi menjadi Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Kedudukan Mardiono tersebut adalah untuk menggantikan Suharso Monoarfa yang saat ini sudah diberhentikan dari jabatannya di partai berlambang Kakbah itu oleh Majelis Kehormatan Partai.

Mardiono berharap besar agar Suharso legowo dan berjiwa besar untuk melepaskan jabatan Ketua Umum PPP, sekaligus tetap bisa bekerjasama dengan partai setidak-tidaknya sampai Pemilu 2024 rampung digelar.

“Tentu saya yakin beliau pak Suharso akan berjiwa besar dan akan bergandeng tangan dengan kami sampai Pemilu 2024,” kata Mardiono di Jakarta, Sabtu (10/9).

Mrdiono juga menambahkan, bahwa pergantian posisi ini untuk meringankan tugas Suharso yang disibukkan selama menjabat Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Bappenas ini.

“Semua atas keinginan para kader yang menghendaki meringankan tugas beliau, karena memiliki tugas yang berat meninggalkan Indonesia. Lalu ada tugas negara, tapi partai perlu perhatian serius karena akan menghadapi agenda pemilu,” jelas Mardiono.

Di sisi lain, Mardiono meminta para kader PPP di seluruh Tanah Air tetap solid. Ia berharap pergantian jabatan ketua umum tak lantas membuat perpecahan di internal partai.

“Kami bersatu padu, bergandeng tangan, satu garis komando untuk kita bekerja memasuki pada tahapan-tahapan Pemilu yang sudah kita mulai,” terang dia.

Untuk langkah terdekatnya, Mardiono akan segera menemui Presiden Joko Widodo untuk membahas jabatannya sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres).

“Kami menunggu arahan dari Bapak Presiden,” sebut Mardiono.

Diketahui, saat ini Mardiono masih menjabat sebagai salah satu anggota Wantimpres. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2006 tentang Dewan Pertimbangan Presiden, anggota Watimpres tidak boleh merangkap jabatan sebagai pimpinan partai politik.

Ia mengaku bakal mengajukan permintaan untuk bertemu Jokowi, Senin (12/9).