Senin, 30 September 2024
Senin, 30 September 2024
NewsEkobizSubsidi Masih Bisa Bengkak, Harga BBM Bakal Naik Lagi?

Subsidi Masih Bisa Bengkak, Harga BBM Bakal Naik Lagi?

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Anggaran subsidi energi yang di dalamnya termasuk subsidi bahan bakar minyak (BBM) masih akan bengkak meskipun harga BBM sudah dinaikkan.

Pemerintah memprakirakan, anggaran subsidi dan kompensasi energi masih akan melonjak hingga mencapai Rp650 triliun hingga akhir tahun 2022 mendatang.

Lantas, apakah hal ini pertanda pemerintah akan kembali menaikkan harga BBM?

Menanggapi hal tersebut, Wakil Menteri Keuangan (Wmenkeu) Suahasil Nazara mengatakan bahwa pihaknya akan terus memantau situasi yang saat ini masih berjalan dinamis.

“Ini situasinya dinamis, selalu disampaikan kita selalu memperhatikan kondisi itu secara dinamis. Kita berharap harga itu stabil, tapi kondisinya dinamis.” jelasnya di Gedung DPR/MPR, Senin (5/9).

Dia mengatakan, pemerintah akan terus memantau berbagai faktor yang menjadi pertimbangan terkait harga BBM di dalam negeri. Salah satunya yakni pergerakan harga minyak mentah dunia atau Indonesia Crude Price (ICP).

“Terus 1 faktor lagi, volume yang dikonsumsi masyarakat. Kalau volumenya makin tinggi sebenarnya kita seneng, itu tandanya pemulihan ekonomi,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, kini harga Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter dan solar subsidi menjadi Rp 6.800 per liter dan Pertamax menjadi Rp 14.500 per liter. Sementara subsidi yang telah dikeluarkan pemerintah hingga saat ini sudah mencapai Rp 502,4 triliun.

Lonjakan subsidi, kata Suahasil dipengaruhi oleh tiga hal. Pertama adalah harga minyak dunia yang masih tinggi di atas perkiraan pemerintah US$95 per barel rata-rata setahun.

Kedua adalah kurs, perkiraan pemerintah sebelumnya adalah Rp 14.350/US$ rata-rata setahun. Akan tetapi realisasinya melemah lebih dalam. Ketiga yaitu volume konsumsi BBM.

Tadinya pemerintah memperkirakan subsidi BBM bisa membengkak jadi Rp 698 triliun. Akan tetapi setelah ada kenaikan harga, pembengkakan bisa lebih rendah dari sebelumnya.

“Kebutuhan subsidi tahun 2022 masih di Rp 650 triliun. Masih nambah dari yang Rp 502 triliun kemarin walaupun BBM naik,” pungkasnya.

Google News

Temukan kamu di Google News dan jangan lupa klik ikon bintang untuk mengetahui semua berita terbaru dari kami.

WhatsApp Channel

Follow WhatsApp Channel Holopis.com untuk mendapatkan 10 berita terbaru setiap hari dari tim Redaksi.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
HOLOPIS

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Pemerintah Kaji Penerapan Pita Cukai Digital

Pemerintah melalui Ditjen Bea dan Cukai (DJBC) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) tengah mengkaji terkait rencana penerapan pita cukai digital sebagai pengganti pita cukai konvensional.

Harga Beras RI Disebut Paling Mahal se-ASEAN, Bapanas Minta Masyarakat Tak Terprovokasi

Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi meminta masyarakat tidak terprovokasi soal harga beras Indonesia yang disebut menjadi paling mahal dibandingkan dengan negara-negara di kawasan ASEAN.

Bapanas Anggap Isu Harga Beras Paling Mahal Se-ASEAN Cuma Jebakan

Harga beras di Indonesia disebut paling mahal di ASEAN. Pasalnya, perbedaan harga beras di Indonesia dengan negara ASEAN lainnya mencapai 20 persen.

Duh! Ini Deretan Saham Emiten Big Caps yang Banyak Dilego Asing

Sejumlah saham emiten big caps terpantau dilego oleh investor asing selama sepekan terakhir perdagangan, di mana saat itu Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami koreksi tipis.