HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Sekretaris Kementerian BUMN, Muhammad Said Didu menyatakan kesulitan untuk percaya kepada Presiden Joko Widodo.

Pasalnya, bulan Juli lalu, Kepala Negara tersebut menjanjikan tidak akan ada kenaikan harga BBM hingga akhir tahun 2022 ini.

Namun faktanya, di awal bulan September, justru Presiden menaikkan harga BBM bersubsidi.

“Bapak Presiden yth, bolehkah rakyat diberikan kode mana kata-kata Bapak yang rakyat boleh pegang bahwa hal tersebut akan dilaksanakan sesuai dengan yang dikatakan ?,” kata Said Didu, Minggu (4/9).

Kemudian, Said Didu pun melakukan satire kepada Presiden Jokowi dan para pendukungnya.

“Salah satu ‘kehebatan’ Pak De (Jokow -red) yang saya akui adalah berhasil membuat orang yang dibikin menderita tetap bertepuk tangan memujinya,” ujarnya.

“Atau, yang tetap tepuk yang selalu bangga dengan kebodohannya ?,” lanjutnya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo sempat mengumbar janji bahwa pemerintah tidak akan menaikkan harga BBM hingga akhir tahun 2022.

Hal ini diutarakan oleh anggota Dewan Penasihat Forum Pemred, Primus Dorimulu. Ia menyampaikan, bahwa berdasarkan hasil pertemuan dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan Jakarta pada hari Rabu 31 Juli 2022, Kepala Negara memastikan tak ada kenaikan harga BBM.

“Presiden menjamin sampai akhir tahun, subsidi BBM akan terjadi,” kata Primus.

Selain tetap memastikan subsidi untuk BBM tetap dialokasikan, Presiden Jokowi juga disebut memastikan harga BBM akan turun sembari harga minyak dunia mengalami penurunan.

“Sekarang tren harga minyak menurun, kan. Kalau harga minyak dunia turun, harga BBM akan turun,” ujarnya.

Oleh sebab itu, di dalam pertemuan tersebut ia bersama-sama dengan Forum Pemred berharap hubungan bilateral antara Rusia dan Ukraina segera terkendali.

“Kita juga harapkan ketegangan antara Rusia dan Ukraina mereda. Itu akan sangat membantu ekonomi kita,” pungkasnya.