HOLOPIS.COM, JAKARTA – Direktorat Jenderal Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Ditjen Dukcapil) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) membantah kebocoran 1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM (Sim Card) telepon berasal dari pihaknya.
Dirjen Dukcapil Kemendagri, Zudan Arif Fakrulloh menjelaskan, bahwa struktur data yang bocor dan diperjual belikan di forum breached.to tersebut berbeda dengan data yang dimiliki pihaknya.
“Dari pengamatan pada sistem milik Ditjen Dukcapil, tidak ditemukan adanya Log akses, Traffic, dan akses anomali yang mencurigakan,” kata Zudan dalam pernyataan resminya, Jumat (2/9).
Dirinya pun menyimpulkan bahwa data tersebut bukan berasal dari Ditjen Dukcapil Kemendagri.
Meski demikian, Zudan mengatakan bahwa pihaknya akan tatap melakukan penelusuran lebih lanjut terkait kebocoran data pengguna kartu SIM prabayar tersebut.
“Ditjen Dukcapil Kemendagri akan menelusuri lebih lanjut terkait dengan berita adanya dugaan kebocoran data registrasi pengguna SIM prabayar,” ucap Zudan.
Seperti diketahui, kabar terkait kebocoran data tersebut diungkap oleh akun Twitter @SRifqi melalui unggahan berupa tangkapan layar yang menampilkan rincian jumlah data yang bocor, termasuk besaran kapasitas data hingga harga data yang dipatok 50 ribu dolar AS.
“1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM telepon Indonesia bocor! Data pendaftaran meliputi NIK, nomor telepon, nama penyedia (provider), dan tanggal pendaftaran. Penjual menyatakan bahwa data ini didapatkan dari Kominfo RI,” tulisnya.
⚠ 1,3 miliar data pendaftaran kartu SIM telepon Indonesia bocor! Data pendaftaran meliputi NIK, nomor telepon, nama penyedia (provider), dan tanggal pendaftaran. Penjual menyatakan bahwa data ini didapatkan dari Kominfo RI. pic.twitter.com/ctdvuKwUn8
— Muh. Rifqi Priyo S. ???????? (@SRifqi) September 1, 2022