HOLOPIS.COM, CILACAP – Sejumlah bangunan yang ada di kawasan obyek wisata di sepanjang garis pantai Kabupaten Cilacap porak-poranda setelah diterjang gelombang pasang air laut.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cilacap Wijonardi menjelaskan, bencana yang terjadi sejak Selasa (30/8) tersebut merusak sejumlah aset milik pedagang seperti kios, warung dan kedai-kedai di kawasan wisata pantai itu mengalami kerusakan hingga terseret arus pasang air laut.
“Situasi dan kondisi sepanjang pantai Cilacap mulai dari Areal 70 Pantai Teluk Penyu hingga Jetis saat ini sampai besok menurut prakiraan BMKG lagi tidak bersahabat dengan potensi gelombang antara 4 sampai 6 meter,” ujar Wijonardi (31/8).
Atas fenomena itu, Wijonardi mengungkapkan bahwa pihaknya telah mengeluarkan imbauan peringatan dini melalui menara pengeras suara di Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung BMKG Cilacap kepada masyarakat.
Selain imbauan melalui menara pengeras suara, pihak Unit Pelayanan Teknis (UPT) BPBD Kota dan Kecamatan Kroya juga turun ke lapangan untuk memberikan imbauan secara langsung kepada masyarakat.
“Petugas UPT Kota dan Kroya telah melakukan pemantauan dan mengimbau agar masyarakat menjauh dan mengurangi aktivitas di pantai,” imbuhnya.
Di samping itu, BPBD Kabupaten Cilacap juga segera berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait untuk melakukan siaga kedaruratan untuk mengantisipasi adanya potensi yang lebih buruk.
Wijonardi kemudian mengatakan bahwa pihaknya belum menerima laporan mengenai korban jiwa. Kerugian materiil dalam pendataan lebih lanjut.
Selain Kabupaten Cilacap, Stasiun Meteorologi Tunggul Wulung BMKG Cilacap juga menyatakan bahwa gelombang tinggi hingga 6 meter berpotensi terjadi di sepanjang garis pantai selatan Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan Jawa Barat.
Adapun rinciannya meliputi perairan Sukabumi-Cianjur, Garut-Pangandaran, Samudera Hindia selatan Jawa Barat, perairan Kebumen-Purworejo, DI Yogyakarta dan Samudera Hindia selatan Jawa Tengah.