HOLOPIS.COM, SURAKARTA – Wakapolres Kota Surakarta, Ajun Komisaris Besar Polisi Gatot Yulianto menyampaikan, bahwa pihaknya siap mengamankan setidaknya 21 Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Solo, Jawa Tengah.

Upaya ini dilakukan sebagai bahan antisipasi terkait wacana pemerintah yang akan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi sehingga berpotensi terjadinya panic buying.

“Kita tidak tahu jadi atau tidaknya BBM itu naik. Namun, masyarakat perlu diantisipasi, supaya tidak panik dan berbondong-bondong beli BBM,” kata Gatot di Mapolresta Surakarta, Selasa (30/8).

Kemudian, AKBP Gatot juga menyebut bahwa sejauh ini pihaknya masih menunggu pengumuman resmi dari pemerintah terkait kenaikan harga BBM jenis pertalite maupun solar itu.

Polresta Surakarta, kata dia, akan mengamankan setiap SPBU di kota Surakarta. Data masuk ada sebanyak 21 SPBU di Solo akan dijaga petugas.

“Kita perlu jaga SPBU, terutama potensi penyimpangan yang dimungkinkan akan terjadi. Pertama adanya pembeli yang membawa galon atau pakai kendaraan yang tangkinya sudah dimodifikasi,” ucap dia.

Ia mengatakan potensi adanya penimbunan perlu dilakukan pengawasan. Petugas juga akan memonitoring atau mengecek mobil tangki yang memuat BBM yang akan didistribusikan atau disetor ke SPBU.

“Distribusi tangki pengangkut BBM juga harus kita kawal. Jangan sampai tidak sesuai karena sudah didistribusikan ke tempat lain,” papar Gatot.

Ia menambahkan antisipasi agar SPBU tidak ada antrian panjang juga perlu adanya petugas khusus yang mengatur. Apabila ada antrian panjang, petugas akan melakukan pengaturan.

Disinggung soal stok BBM di Kota Bengawan, Gatot menuturkan saat ini masih aman. Belum ada temuan atau laporan adanya kekosongan dan kelangkan stok BBM tertentu.

“Saya imbau masyarakat tidak panik terkait isu kenaikan BBM dan jangan sekali-kali ada niatan melakukan penimbunan. Kami tindak tegas bagi yang nekat menimbun,” pungkasnya.