HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati mengungkap subsidi untuk Bahan Bakar Minyak (BBM) seperti Pertalite dan Solar ternyata sebagian besar dinikmati oleh masyarakat golongan atas atau orang kaya.
Bendahara negara itu kemudian merinci, sebanyak 86 persen subsidi BBM jenis Pertalite dinikmati oleh masyarakat orang kaya. Persentase tersebut, kata dia, setara dengan anggaran senilai Rp80 triliun.
“Sedangkan yang Pertalite juga sama, 86 persen atau Rp 80 triliun adalah yang menikmati rumah tangga top 3 dari total kita subsidi Rp 93 triliun,” kata Sri Mulyani (25/8).
Hal serupa juga terjadi pada BBM subsidi jenis solar, yakni dari total anggaran subsidi sebesar Rp143 triliun, sebanyak 89 persen atau Rp 127 triliun yang menikmati adalah dunia usaha dan orang kaya.
Artinya, masyarakat miskin yang menikmati BBM subsidi jenis Peertalite hanya 3,9 juta Kilo Liter (KL) dari kuota yang ditetapkan pemerintah sebesar 23 juta KL untuk tahun ini. Sedangkan sisanya yang sebesar 15,8 juta dinikmati oleh orang kaya.
Solar juga sama, dari kuota yang ditetapkan sebesar 15 juta kiloliter itu hanya kurang dari 1 juta kiloliter yang dinikmati masyarakat golongan bawah atau miskin.
Lebih lanjut, Menteri Keuangan yang merupakan bendahara negara itu mengungkap bahwa stok untuk BBM bersubsidi, seperti Pertalite dan Solar akan habis dalam waktu dekat.
Dia merinci, stok untuk solar subsidi yang disediakan pemerintah hingga akhir tahun nanti sebesar 15 juta KL, saat ini sudah terpakai sebanyak 9,88 juta KL. Apabila mengikuti tren komsumsi yang berjalan selama tahun 2022 ini, kuota solar subsidi itu diprediksi akan habis pada bulan Oktober 2022 ini.
Sementara untuk BBM subsidi jenis Pertalite yang kerap disebut sebagai BBM sejuta umat ini diprediksi akan habis lebih awal, yakni di bulan September 2022. Prediksi itu didasarkan pada tren komsumsi yang saat ini terjadi.
“Artinya tiap bulan 2,4 juta kilo liter habis. Kalau itu diikuti, akhir September habis pak untuk Pertalite,” ungkapnya.