JAKARTA, HOLOPIS.COM – Sebuah pesawat yang membawa lebih dari 70 warga Australia yang mengungsi dari India mendarat di Australia pada Sabtu (15/5), ini menjadi penerbangan pertama sejak larangan kontroversial atas kedatangan internasional berakhir.
Pesawat mendarat di Darwin pada Sabtu pagi setelah mengambil penumpang dari New Delhi, tetapi 72 penumpang dilarang terbang setelah 48 dinyatakan positif Covid-19 dan lainnya dianggap kontak dekat.
Awalnya direncanakan untuk membawa 150 pelancong, namun hanya lebih dari setengah dari mereka diizinkan untuk naik ke pesawat, kata seorang juru bicara Kesehatan Wilayah Utara.
Di bawah pengaturan, mereka yang dites positif terkena virus Covid-19, atau dianggap kontak dekat, harus tetap di India sampai hasil tesnya negatif.
Para pendatang akan dikarantina di fasilitas karantina Outback Howard Springs setidaknya selama dua minggu.
Awal bulan ini, pemerintah mengancam akan memenjarakan siapa pun, termasuk warga negara Australia, yang melanggar larangan perjalanan, yang berakhir pada tengah malam pada hari Jumat (14/5).
Sekitar 9.000 warga Australia diyakini berada di India, tempat ratusan ribu kasus virus korona baru terdeteksi setiap hari, dan jumlah kematian melonjak.
Sejak Maret 2020, warga Australia telah dilarang bepergian ke luar negeri, dan pengecualian individu diperlukan bagi pengunjung asing untuk memasuki negara tersebut.
Australia tidak memiliki klaster penularan Covid-19 yang luas, tetapi telah melihat beberapa wabah muncul dari fasilitas karantina hotel, menyebabkan penguncian kota. (RPG)
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber dengan link Holopis.com.
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.