HOLOPIS.COM, SENTUL – Ketua Umum (Ketum) Partai Gerindra, Prabowo Subianto menyebut Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) adalah anak kandung dari organisasi Nahdlatul Ulama (NU).

“PKB adalah anak kandung dari NU,” kata Prabowo dalam acara penandatangan kerjasama politik antara PKB dan Gerindra di Sentul Internasional Convention Center SICC, Jawa Barat, pada Sabtu (13/8).

Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) itu kemudian menjelaskan bagaimana PKB menjadi anak kandung dari NU.

Prabowo mengatakan, bahwa NU yang saat ini merupakan organisasi Islam terbesar di Indonesia, dahulunya pernah menjadi partai politik (parpol).

Saat menjadi parpol, lanjut dia, NU memiliki kader yang berasal dari kalanga non Islam, yakni orang keturunan Tionghoa yang beragama Buddha.

“Saya tau dulu waktu NU jadi partai, NU itu punya anggota dari agama lain, agama Buddha keturunan Tionghoa, anggota DPR dari partai NU,” ujar Prabowo.

Dia pun mengatakan bahwa langkah politik NU diteruskan, oleh PKB. Di mana PKB saat ini memiliki seorang kader yang sama-sama dari keturunan Tionghoa dan beragama Buddha.

Hal itu sekaligus membuktikan, bahwa PKB merupakan partai yang tebuka serta menjadi partai yang dapat merangkul semua kalangan.

“Dan ini diteruskan oleh PKB. Hari ini PKB pun punya anggota agama Buddha, keturunan Tionghoa. Artinya PKB adalah partai yang terbuka. Partai yang merangkul semua,” kata ujarnya.

Lebih lanjut, Ketua Umum partai berlambang burung Garuda itu menuturkan, bahwa atas keterbukaan itu lah yang menjadi alasan pihaknya untuk menggandeng PKB dalam kontestasi politik 5 tahunan yang berlangsung pada tahun 2024 mendatang.

“Jadi jangan heran kalau Gerindra cocok dengan PKB,” tutur Prabowo.

Seperti diketahui, bahwa pada hari ini Partai Gerindra dan PKB telah resmi menandatangani kerjasama politik dalam acara deklarasi koalisi.

Dengan ditandatanganinya kerjasama tersebut, kedua partai itu telah resmi berkoalisi dalam menyongsong pemilihan umum (Pemilu) tahun 2024.

Adapun penandatanganan kerjasama politik tersebut dilakukan oleh Ketua Umum dari masing-masing partai, yakni Prabowo Subianto (Gerindra) dan Abdul Muhaimin Iskandar (PKB).

Penandatangan itu juga disaksikan oleh petinggi partai serta sejumlah kader dari kedua partai tersebut.