JAKARTA, HOLOPIS.COM – Inisiator Gerakan Nurani Kebangsaan (GNK) Habib Syakur Ali Mahdi Al Hamid menilai bahwa peran aktif pemerintah yang melakukan kontrol terhadap penanganan perkara tewasnya Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J membuat kasusnya semakin menunjukkan tren positif.

“Saya pikir gegara Pak Jokowi memberikan atensi besar membuat rekayasa cerita meninggalnya Brigadir J semakin terkuak,” kata Habib Syakur kepada Holopis.com, Jumat (12/8).

Menurutnya, jika Presiden Jokowi tak memberikan perintah agar Kapolri membuka kasus ini, kecil kemungkinan rekayasa Ferdy Sambo terkuak.

“Saya tak yakin kasusnya bisa terbongkar seperti saat ini. Ferdy Sambo kan orang kuat, bahkan bisa mengutus Karo Paminal buat intervensi ke Jambi kan jelas itu terstruktur komandonya,” ujarnya.

“Ya karena akhirnya terbongkar, mau tak mau semua polisi yang bermasalah dihajar, yang katanya ada 12 polisi ditahan dan 31 diperiksa. Jelas ini langkah maju,” imbuh Habib Syakur.

Ulama asal kota Malang ini pun menilai peran Menko Polhukam Mahfud MD yang meneruskan pesan Presiden Jokowi juga memberikan pengaruh besar.

“Pak Listyo Sigit pasti berat pangkas Ferdy Sambo, tapi soal integritas saya kira terdorong juga oleh sikap pemerintah yang diteruskan oleh pak Menko Polhukam,” tandasnya.

Oleh sebab itu, Habib Syakur menyarankan agar Polri benar-benar berjalan on the track dan menuntaskan kasus ini secara jujur dan terbuka.

“Polri sedang disorot, pak Mahfud sudah memberikan atensi atas komando Pak Presiden. Kalau main-main, saya khawatir citra Polri hancur setelah ini,” tuturnya.

Peringatan ini dikatakan Habib Syakur sekaligus memberikan respon terhadap pengumuman motif Ferdy Sambo membunuh Brigadir J di Duren Tiga.

“Ada CCTV, ada jejak digital, banyak fakta-fakta penguat kronologi sebenarnya. Polri harus belajar dari kasus Kapolres Jaksel, jangan blunder, jangan konyol,” ucapnya.

Terakhir, Habib Syakur berharap besar langkah Polri tetap mendapatkan dukungan kekuatan dari Tuhan.

“Semoga Allah Ta’ala memberikan kekuatan yang besar agar Polri mampu menjalankan tugasnya dengan integritas yang tinggi,” pungkas Habib Syakur.