yandex
Jumat, 10 Januari 2025

Mendag Pastikan Tak Ada Kenaikan Harga Mie Instan 3 Kali Lipat

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan alias Zulhas tak memungkiri jika ke depan harga mie instan akan mengalami kenaikan.

Namun, ia memastikan harga mie instan tidak akan mengalami kenaikan 3 (tiga) kali lipat seperti informasi yang beredar di masyarakat.

“Mie instan tidak akan naik tiga kali karena gandum memang trennya naik, karena gagal panen di Australia yakni sekitar 67 juta ton gagal panen,” kata Zulhas usai meninjau harga barang kebutuhan pokok (bapok) di Pasar Wates, Yogyakarta, Kamis (11/8).

Zulhas kemudian menyinggung perihal misi perdamaian Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) ke Rusia dan Ukraina beberapa waktu lalu. Menurutnya, misi tersebut membawa pengaruh positif terhadap ketersediaan dan pasokan gandum di Indonesia.

“Presiden pergi ke Rusia dan ternyata berhasil, gandum bebas sekarang. Jadi pasar gandum akan dibanjiri oleh Ukraina,” kata Zulhas.

Selain itu, Ketua Umum PAN itu menuturkan bahwa sejumlah negara penghasil gandum lainnya, seperti Australia, Kanada dan Amerika akan memasuki masa panen dalam waktu dekat ini. Sehingga menurutnya, harga gandum yang menjadi pemicu kenaikan harga mie instan tersebut akan mengalami penurunan harga pada September nanti.

“Justru menurut saya, gandum pada September akan turun harganya, trennya akan turun. Jadi kalau tiga kali tidak lah, kalau ada kemarin naik sedikit iya. Sehingga, inflasi kita 4 persen, 5 persen jadi naiknya segitu, tapi cenderung September akan turun,” tutupnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Menteri Pertanian (Mentan) RI, Syahrul Yasin Limpo menyampaikan bahwa harga mie instan akan mengalami kenaikan hingga tiga kali lipat.

“Belum selesai dengan climate change, kita dihadapkan Perang Ukraina-Rusia, dimana ada 180 juta ton gandum ngga bisa keluar, jadi hati-hati yang makan mi banyak dari gandum, besok harganya (naik) 3 kali lipat,” kata Syahrul beberapa waktu lalu.

Dia mengatakan, kenaikan harga tersebut secara otomatis bakal terjadi lantaran bahan baku mi instan hingga kini masih sangat bergantung pada impor.

“Saya bicara ekstrem aja, ada gandum tapi harganya mahal banget. Sementara kita impor terus,” kata Syahrul.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral