HOLOPIS.COM, JAKARTA – Korban tewas akibat serangan udara Israel di Gaza, Palestina bertambah menjadi 30 orang, termasuk enam anak-anak dan dua komandan senior kelompok militan Jihad Islam Palestina (PIJ).
Dilansir dari Reuters Minggu (7/8), serangan lanjutan ini menandai eskalasi paling serius antara militan Palestina di Gaza dan Israel sejak perang selama 11 hari pada Mei 2021 lalu.
Selain itu, serangan rudal Israel tersebut juga mengakibatkan lebih dari 200 orang terluka dan membumihanguskan beberapa bangunan di sekitar Gaza.
Sebagai informasi, serangan ini berawal dari gesekan antara Israel dan Palestina di kompleks masjid Al-Aqsa pada Jumat (5/8) sebelumnya.
Setelah itu, dilaporkan bahwa seorang komandan senor kelompok Jihad Islam Palestina (PIJ) tewas dalam serangan Israel di Gaza. Hal ini diungkapkan salah satu pejabat kelompok militan tersebut.
Kemudian, hal tersebut diperkuat dengan pernyataan pejabat kesehatan setempat yang mengatakan bahwa ada satu orang tewas dan 15 orang terluka akibat serangan Israel.
Seiring dengan terjadinya konflik itu, Mesir turun tangan untuk menengahi Israel dan Palestina, dengan tujuan untuk mencegah semakin meluasnya eskalasi serangan ke jalur Gaza.
Kemudian Israel melalui pihak berwenangnya mengeluarkan peringatan sirine untuk kotanya sendiri, menyusul serangkaian serangan udara terhadap Gaza.
Serangan yang menewaskan komandan Jihad Islam Palestina kemudian dibalas dengan mengklaim bahwa telah menembakkan lebih dari 100 roket ke wilayah Israel.
Korban jiwa pun semakin bertambah menyusul keadaan tersebut, dimana 10 orang warga Palestina tewas dalam sebuah serangan.
Setelah serangan yang berlarut-larut, akhirnya tercetus alasan dari Israel yang mengatakan bahwa serangan udara yang dilancarkan tersebut bertujuan untuk membumihanguskan gerakan Jihad Islam Palestina (PIJ) daripada kelompok Hamas.
Hingga saat ini, serangan demi serangan dikabarkan masih berlanjut, dan belum ada informasi terbaru mengenai jumlah korban jiwa yang jatuh.