HOLOPIS.COM, JAKARTA – Hari Ikrar Gerakan Pramuka diperingati pada 30 Juli di setiap tahunnya. Hari besar tersebut merupakan hari lahirnya gerakan pramuka di Indonesia.
Pramuka atau gerakan Kepanduan pun sejatinya tak hanya ada di Indonesia, terdapat juga di negara-negara lain di dunia.
Gerakan pramuka itu sendiri mulanya dipelopori oleh Robert Baden-Powell yang merupakan anggota militer darat Inggris, ia juga dikenal sebagai Bapak Pramuka dunia.
Sekitar tahun 1906-1907, Powel menulis buku Scouting for Boys, di mana karyanya tersebut menjadi panduan bagi para anak muda untuk mengasah keterampilan, cara bertahan hidup, ketangkasan dan lain sebagainya. Kemudian tulisannya itu pun tersebar ke seluruh dunia.
Sejarah Hari Ikrar Gerakan Pramuka, 30 Juli
Pramuka di Indonesia sudah dimulai sejak zaman Belanda, tepatnya pada tahun 1923, di mana saat itu di Bandung berdiri yang namanya Nationale Padvinderij Organisatie (NPO).
Kemudian, kepanduan tersebut di Indonesia diawali dengan adanya organisasi kepanduan seperti Javaansche Padvinder Organisatie (JPO) pada tahun 1916, Jong Indonesische Padvinderij Organisatie (JIPO) pada tahun 1923, Nationale Padvingers (NP), Nationaal Indonesische Padvinderij (NATIPIJ), Pandoe Pemoeda Sumatra (PPS), lalu lahir yang namanya Indonesische Padvinderij Organisatie (IPO) pada 1926.
Dilansir dari situs Musem Sumpah Pemuda Kemdikbud, pada tahun 1926 NPO dan JIP bersatu menjadi Indonesische Padvinderij Organisatie (INPO), di mana ketika itu Belanda lalu mencetuskan larangan adanya organisasi kepanduan dengan dilabeli dengan istila Padvinder, Belanda hanya mengakui organisasi yang dibentukna.
Alhasil, seorang tokoh bernama KH Agus Salim kemudian memperkenalkan istilah bernama ‘Pandu’ atau ‘Kepanduan’ untuk organisasi Kepramukaan dari Indonesia, dengan tujuan agar kepanduan milik Indonesia dan Belanda bisa dibedakan.
Kemudian dibentuk Persaudaraan Antar Pandu Indonesia atau PAPI yang di dalamnya terdapat gabungan beberapa organisasi seperti INPO, SIAP, NATIPIJ dan PPS pada 23 Mei 1928.
Beralih ke 9 Maret 1961, Presiden Soekarno kemudian mengumpulkan seluruh tokoh serta para pemimpin pramuka di Indonesia.
Presiden Soekarno pun kemudian meminta diberlakukannya sebuah pembaharuan, baik dari segi aktivitas maupun dari segi metode pembelajaran kepramukaan.
Selain itu, Presiden Soekarno juga meminta adanya peleburan dari beberapa organisasi yang ada kala itu untuk disatukan menjadi satu.
Pasca adanya proses Ikrar Gerakan Pramuka, kemudian dilakukan proses penyerahan panji-panji pramuka pada 14 Agustus 1961 yang diketuai langsung oleh Presiden Soekarno.
Sementara, Hari Pramuka itu sendiri kemudian ditetapkan tanggal 14 Agustus di setiap tahunnya.