JAKARTA, HOLOPISCOM – Di Korea Utara, jika ketahuan menikmati hiburan dari Korea Selatan bisa dihukum berat. Demi menghindarinya, puluhan ribu orang Korut menyerahkan diri ke polisi.
Dilaporkan oleh Gukmin Ilbo, sebanyak 10.000 pelajar di Korea Utara menyerahkan diri mereka ke kantor polisi setelah menonton drama dan film Korea (drakor). Tak hanya mengaku sudah melakukan hal yang dilarang negara, mereka juga menyerahkan barang bukti sebanyak 5,000 DVD players.
Tak diketahui hukuman apa yang mereka dapatkan setelah berinisiatif menyerahkan diri. Tapi jika sampai ketahuan, hukuman yang diberikan bisa jadi lebih berat. Dikatakan bahwa menonton drama bahkan melihat foto atau buku dari Korea saja bisa dituntut hingga 15 tahun penjara. Jika ketahuan menggunakan bahasa Korea Selatan hukuman dapat ditambah dua tahun lagi.
Seperti dalam drakor Crash Landing On You, orang-orang Korut hidup tanpa banyak akses ke dunia luar, terlebih negara tetangga Korea Selatan. Namun tentu ada saja sebagian orang yang melanggar aturan secara diam-diam, mulai dari menyelundupkan produk kecantikan hingga DVD drama Korea. Diceritakan oleh seorang mantan warga Korea Utara jika anak-anak muda di sana sering menonton KPop dan KDrama melalui USB.
Seorang pembelot Korut dalam akun YouTube-nya Nolsae Nara TV mengungkap bagaimana KPop dan drakor tersebar di sana meski tidak diperbolehkan. Dikatakan jika orang-orang dekat perbatasan umumnya bisa mengakses televisi Korsel melalui antena.
Sedangkan mereka yang ada di daerah lain menggunakan CD dan DVD selundupan. Namun kini USB lebih populer karena lebih mudah disalin. Walau dilarang, USB berisi acara-acara Korea dijual di pasar di penjuru Korut.
“Kesimpulannya, media KPop dan drama akan selalu dilarang di Korea Utara. Tidak ada cara lain. Itu dulu dan masih dilarang. Tapi orang-orang selalu tertarik dengan hal-hal yang dilarang,” ungkapnya.
Mengetahui ketatnya aturan di Korea Utara, menonton drama dan idol Korea tentu datang dengan konsekuensi yang tidak ringan. Dikatakan jika mereka sebenarnya tengah mempertaruhkan nyawa karena bisa saja ditembak mati karenanya. YouTuber itu bahkan pernah menyaksikannya sendiri.
“Jika kamu ketahuan menonton, kamu bisa ditembak mati. Aku sebenarnya pernah melihatnya sendiri ketika berusia 16 tahun. Alasan mereka dieksekusi adalah mengopi drama Korea Selatan secara ilegal dan mendistribusikannya,” ujarnya.
“Ada pasangan yang melakukannya di basement dan mendistribusikannya. Mereka bahkan punya anak berusia enam tahun. Biasanya tiga generasi bisa dibunuh di Korea Utara. Tapi mereka membiarkan anaknya tetap hidup. Dia bahkan ditaruh di depan bersama neneknya (untuk melihat eksekusi),” tambahnya.
Follow channel WhatsApp Holopis.com
Anda dapat menyiarkan ulang, menulis ulang, dan atau menyalin konten ini dengan mencantumkan sumber dengan link Holopis.com.
Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.