HOLOPIS.COM, JAKARTA – Zainudin Amali selaku Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) RI, menegaskan bahwa peserta ASEAN Para Games 2022 yang notabennya kaum difabel tersebut harus mendapatkan pelayanan yang sempurna.

Dilansir dari situs resmi Menpora Selasa (26/7), terkait hal ini, Menpora Amali sendiri telah mengungkapkan bahwa ASEAN Para Games 2022 telah dalam kondisi sangat siap.

“Terkait persiapan penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022 Solo ini saya sudah mengecek persiapannya secara detail. Baik untuk acara pembukaan dan penutupannya, pelaksanaan lombanya, penjemputan tamu dan sebagainya semua sudah sangat siap,” ujar Menpora Amali.

“Kita sudah simulasi bahkan sejak tamu ini masih di pesawat, sehingga bisa langsung ke hotel. Mengingat, ini kan kaum difabel kita harus perlakukan secara khusus dan mereka harus mendapatkan pelayanan yang sempurna,” tambahnya.

Lanjut keterangannya, Menpora Amali menyampaikan bahwa kesiapan Venue juga telah siap karena turut andil juga kementerian/lembaga dalam membantu penyelenggaraan ASEAN Para Games 2022.

“Untuk venue-venue juga sudah disiapkan, ini adalah berkat Menteri PUPR yang melakukan renovasi dan sebagainya. Untuk dukungan lainnya juga sudah dilakukan oleh kementerian/lembaga, khususnya oleh Menteri BUMN yang memberikan banyak dukungan. Dan tentu kementerian lainnya serta Pemda Jawa Tengah dan Pemkot Surakarta karena Ketua Pelaksananya langsung oleh Wali Kota Surakarta Mas Gibran Rakabuming Raka,” ungkapnya.

“Jadi, secara keseluruhan kita sudah siap menyambut para kontingen se-Asean ini, bahkan tadi malam sudah ada yang datang dari kontingen Laos. Diusahakan sebagian besar penerbangan ini langsung ke Kota Solo hanya dua atau tiga negara yang transit di Soekarno-Hatta. Kita semua permudah urusan-urusan di Bandara terkait imigrasi, passport, dokumen kesehatan dan sebagainya semuanya kita sudah siap dan kita permudah,” sambungnya.

Sementara itu, untuk persiapan kontingen Indonesia sendiri, Menpora Amali menyebut bahwa atlet tanah air bahkan sudah dipersiapkan sejak 2019 lalu.

“Sebenarnya mereka ini adalah atlet-atlet yang sudah kita siapkan dalam trainning center (TC) jangka panjang. Mereka sebenarnya sudah siap sejak 2019 yang awalnya ASG ini akan dilaksanakan di Filipina kemudian batal,” pungkasnya.