Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pegiat Media Sosial, Jhon Sitorus menyinggung perihal masalah kemiskinan yang harus dihadapi oleh masyarakat di sekitar Jakarta International Stadium (JIS).

Menurutnya, masalah kemiskinan itu terlihat dari masih banyaknya warga DKI Jakarta yang tinggal tak jauh dari JIS, masih mengandalkan sampah untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Jhon menilai, hal itu cukup memprihatinkan. Sebab, sumber daya manusia (SDM) yang seharunya menjadi fokus untuk dibangun, justru diabaikan dan lebih mengutamakan pembangunan infrastruktur.

“Jika kita mau jujur, merekalah yang harus dibangun, bukan malah diabaikan,” kata Jhon dalam cuitan di akun Twitternya, Senin (25/7).

Berdasarkan foto yang turut diunggah oleh pemilik akun Twitter @Miduk17 itu, terlihat seorang wanita paruh baya yang mengumpulkan sisa-sisa ampas tempe ke dalam karung bekas. Jhon menilai, hal itu merupakan bukti bahwa kemiskinan di Ibu Kota itu nyata adanya.

“Yang pasti kemiskinan di Jakarta itu nyata adanya, hingga mereka yang tinggal disana menggantungkan hidup kepada sampah,” singgung Jhon.

Ia lantas menyinggung Gubernur DKI Jakarta, Anies Rasyid Baswedan soal tumpukan sampah yang tak pernah dipostingnya. Padahal kata dia, tumpukan sampah itu hanya berjarak 20 meter dari stadion JIS.

“Tak pernah pula diposting dimedia sosial buzzer balai kota,” ungkapnya.

Kemudian dari sisi akses air bersih, ia melihat warga DKI khususnya yang tinggal di sekitar stadion kebanggaan Anies itu, masih harus bersusah payah jika ingin mendapatkan air.

“Berdiri dan duduk dipinggir rel kereta api sambil menunggu tetesan air memenuhi ember yg disediakan. Tak peduli seberapa bersih, yg penting cukup utk membasuh,” ungkapnya.

Lebih lanjut, ia melihat adanya dua kesenjangan yang ada di kawasan Jakarta itu, yakni kehidupan warga miskin dan kemegahan stadion yang menghabiskan anggaran senilai 4,5 triliun itu.

“Satu sisi ada bangunan senilai 4,5 Triliun lalu kehidupan yang lain dipisahkan oleh rel besi,” ujarnya.

“Puluhan kali gubernurnya ke JIS, tapi tak pernah sekalipun dia mau menyeberang selangkah melihat nasib warganya,” imbuhnya.

Selain itu, warga DKI yang tinggal di bantaran sungai pinggiran Jakarta juga turut menjadi sorotan. Ia menilai, hal itu merupakan wujud gagalnya Pemprov DKI dalam mengurus warganya.

“Jakarta tak hanya sekadar Sudirman-Thamrin dan JIS. Karena apabila anda melangkah sedikit kekiri atau kekanan, wajah asli Jakarta akan membuat anda kaget,” tukas Jhon.