BANTUL, HOLOPISCOM – Kepolisian Resor Bantul terus mengembangkan kasus takjil maut yang salah sasaran. Berdasarkan pengakuan terbaru pelaku pengiriman, Nani Apriliani alias Na (25), bahwa takjil berisi sate dan bumbu yang sudah dicampur sianida tersebut ditujukan untuk istri Aiptu Tomy.
Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistyono mengatakan, pemeriksaan terhadap NA terus dilakukan. Dalam kesaksian barunya perempuan asal Majalengka Jawa Barat ini menyatakan bahwa dia mengirimkan sate melalui ojek online namun tanpa aplikasi untuk meracuni keluarga Tomy.
“Yang dituju adalah istri T,” katanya kepada wartawan Rabu (5/5/2021).
Dijelaskannya, upaya meracuni istri Tomy yang juga anggota Polresta Yogyakarta ini dilakukan karena keinginan memiliki Tomy sepenuhnya. ” Ini masih keterangan NA, ke depan kita akan panggil T untuk dimintai keterangan,” ujarnya.
NA hingga saat ini masih menjalani pemeriksaan di Polres Bantul. Perempuan yang bekerja di salon kecantikan di Potorono ini terbakar emosi begitu pujaan hatinya, seorang polisi berpangkat Aiptu menikah dengan perempuan lain. Dia kemudian nekat mengirimkan paket takjil maut yang telah dicampur kalium sianida yang dibeli secara online dengan harga Rp244 ribu.
Racun bentuk kristal padat itu kemudian ditumbuk dan dicampur dalam bumbu sate. Harapan bisa meracuni istri Tomy menjadi gagal karena sasaran menolak paket yang dikirimkan melalui pengemudi ojek online Bandiman. Kemudian, paket takjil maut dibawa Bandiman dan dimakan anak keduanya Naba Faiz Prasetyo, bocah berusia 10 tahun yang menghembuskan nafas terakhirnya di RSUD Kota Yogyakarta pada Minggu 25 April 2021.