HOLOPIS.COM, JAKARTA – Rektor Universitas Hasanuddin, Prof Dr Jamaluddin Jompa mengatakan bahwa perguruan tinggi mempunyai peranan untuk mengatasi adanya potensi konflik sosial dalam proses Pemilihan Umum (Pemilu) 2024. Hal ini ia sampaikan di dalam Focus Group Discussion Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhanas RI).
“Pembangunan demokrasi Indonesia merupakan tanggung jawab bersama. Perguruan tinggi memiliki peranan penting dalam kehidupan bermasyarakat, bangsa dan negara,” kata Jamaluddin, Kamis (14/7).
Prof Jamaluddin Jompa dalam keterangannya di Makassar, juga mengungkapkan bahwa untuk penyelenggaraan Pemilu serentak nanti, masih memerlukan kajian dan evaluasi.
Selain itu, perguruan tinggi berperan untuk membentuk watak peradaban yang bermartabat, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan mengembangkan kemampuan.
Menurutnya, politik Pemilu akan serentak menciptakan suatu proses demokrasi yang lebih efektif dan efisien. Dari segi prosedural, perlu adanya diskusi dan pengkajian secara empiris dengan pendekatan-pendekatan ilmiah, sebagai usaha meminimalisir kejadian seperti di Pemilu sebelumnya.
Diperlukan pembentukan tim terpadu pengelolaan konflik sosial Pemilu 2024 yang dibentuk oleh Lemhanas RI yang bekerjasama dengan perguruan tinggi.
Sebagai informasi, perguruan tinggi secara umum memiliki tiga peranan, yaitu makro, meso, dan mikro.
Dari segi makro, perguruan tinggi dapat melibatkan pakar dan guru besar dari berbagai disiplin ilmu dalam melakukan pencanangan kebijakan. Sifatnya hanya memberi masukan, namun pengambil keputusan tetap berada di tangan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).