yandex
Minggu, 12 Januari 2025

Sri Mulyani Klaim Indonesia Tak Akan Bernasib Seperti Sri Lanka

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Indonesia tidak akan bernasib sama seperti Sri Lanka yang saat ini mengalami kebangkrutan. Hal itu lantaran kondisi perekonomian Indonesia beserta indikator-indikator pendukungnya masih menunjukkan kinerja yang cukup baik.

Indonesia, kata Ani, sapaan akrabnya memiliki resilien atau ketahanan yang baik, sehingga tidak mudah jatuh ke dalam jurang resesi maupun kebangkrutan di tengah berbagai gejolak dan tekanan eksternal, khususnya dari sisi geopolitik yang kemudian berimbas ke sektor pangan dan energi serta kondisi pandemi COVID-19 yang belum usai. Situasi ini mendorong lonjakan harga kedua komoditas tersebut dan juga memicu krisis di berbagai belahan dunia, salah satunya Sri Lanka.

“Seluruh dunia sekarang menghadapi konsekuensi dari geopolitik dalam bentuk kenaikan harga bahan-bahan makanan dan energi yang mendorong lebih tinggi lagi inflasi, setelah tadinya sudah meningkat akibat pandemi, Bahkan negara-negara maju yang biasanya mengalami deflasi sekarang mendapatkan kenaikan inflasi yang tinggi,” ungkap Sri Mulyani dalam rangkaian Side Event G20 di Nusa Dua, Bali, Rabu (13/7).

Sri Mulyani pun menjelaskan sejumlah indikator yang perlu diperhatikan dalam kondisi saat ini. Salah satunya yakni neraca pembayaran, apakah trade account, capital account, dan cadangan devisa negara tersebut memadai dampaknya kepada nilai tukar.

Menurut dia, ketahanan ekonomi tiap negara pun berbeda satu sama lain, apalagi belum semua negara pulih dari dampak pandemi dua tahun terakhir ini. Bahkan terdapat negara yang situasinya makin kompleks karena makin memanasnya konflik geopolitik antara Ukraina dan Rusia.

“Negara-negara yang belum pulih ini masih mengalami kontraksi, kemudian ditimpa lagi dengan adanya inflasi, maka situasi mereka menjadi semakin kompleks,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, meskipun potensi resesi Indonesia 3 persen, namun masih jauh lebih rendah dibanding negara-negara lain, karena ada juga yang potensinya di atas 70 persen.

Meski demikian, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memastikan pemerintah tidak akan terlena dengan indikator ekonomi yang masih menunjukkan kinerja baik saat ini.

“Kita akan tetap waspada dan pesannya tetap akan menggunakan semua instrumen kebijakan, naik itu fiskal, moneter, sektor finansial, dan regulasi lainnya untuk memonitor situasi, termasuk kondisi dari korporasi Indonesia,” pungkasnya.

Temukan kami di Google News, dan jangan lupa klik logo bintang untuk dapatkan update berita terbaru. Silakan follow juga WhatsApp Channnel untuk dapatkan 10 berita pilihan setiap hari dari tim redaksi.

Berita Lainnya

BERITA TERBARU

Viral