Sabtu, 21 September 2024
Sabtu, 21 September 2024
NewsEkobizSri Mulyani Klaim Indonesia Tak Akan Bernasib Seperti Sri Lanka

Sri Mulyani Klaim Indonesia Tak Akan Bernasib Seperti Sri Lanka

HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa Indonesia tidak akan bernasib sama seperti Sri Lanka yang saat ini mengalami kebangkrutan. Hal itu lantaran kondisi perekonomian Indonesia beserta indikator-indikator pendukungnya masih menunjukkan kinerja yang cukup baik.

Indonesia, kata Ani, sapaan akrabnya memiliki resilien atau ketahanan yang baik, sehingga tidak mudah jatuh ke dalam jurang resesi maupun kebangkrutan di tengah berbagai gejolak dan tekanan eksternal, khususnya dari sisi geopolitik yang kemudian berimbas ke sektor pangan dan energi serta kondisi pandemi COVID-19 yang belum usai. Situasi ini mendorong lonjakan harga kedua komoditas tersebut dan juga memicu krisis di berbagai belahan dunia, salah satunya Sri Lanka.

“Seluruh dunia sekarang menghadapi konsekuensi dari geopolitik dalam bentuk kenaikan harga bahan-bahan makanan dan energi yang mendorong lebih tinggi lagi inflasi, setelah tadinya sudah meningkat akibat pandemi, Bahkan negara-negara maju yang biasanya mengalami deflasi sekarang mendapatkan kenaikan inflasi yang tinggi,” ungkap Sri Mulyani dalam rangkaian Side Event G20 di Nusa Dua, Bali, Rabu (13/7).

Sri Mulyani pun menjelaskan sejumlah indikator yang perlu diperhatikan dalam kondisi saat ini. Salah satunya yakni neraca pembayaran, apakah trade account, capital account, dan cadangan devisa negara tersebut memadai dampaknya kepada nilai tukar.

Menurut dia, ketahanan ekonomi tiap negara pun berbeda satu sama lain, apalagi belum semua negara pulih dari dampak pandemi dua tahun terakhir ini. Bahkan terdapat negara yang situasinya makin kompleks karena makin memanasnya konflik geopolitik antara Ukraina dan Rusia.

“Negara-negara yang belum pulih ini masih mengalami kontraksi, kemudian ditimpa lagi dengan adanya inflasi, maka situasi mereka menjadi semakin kompleks,” ujarnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, meskipun potensi resesi Indonesia 3 persen, namun masih jauh lebih rendah dibanding negara-negara lain, karena ada juga yang potensinya di atas 70 persen.

Meski demikian, Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu memastikan pemerintah tidak akan terlena dengan indikator ekonomi yang masih menunjukkan kinerja baik saat ini.

“Kita akan tetap waspada dan pesannya tetap akan menggunakan semua instrumen kebijakan, naik itu fiskal, moneter, sektor finansial, dan regulasi lainnya untuk memonitor situasi, termasuk kondisi dari korporasi Indonesia,” pungkasnya.

Temukan kami juga di Google News lalu klik ikon bintang untuk mengikuti. Atau kamu bisa follow WhatsaApp Holopis.com Channel untuk dapatkan update 10 berita pilihan dari redaksi kami.

Baca Juga

Prabowo Gibran 2024 - 2029
Ruang Mula

BERITA TERBARU

Lainnya
Related

Pasar Keuangan RI Banjir Dana Asing dalam Sepekan

Bank Indonesia (BI) mencatat aliran dana asing yang masuk ke pasar keuangan Indonesia selama sepekan terakhir, yakni selama periode transaksi 17 - 19 September 2024 sebesar Rp 25,6 triliun.

Harga Bahan Pangan Kompak Naik di Akhir Pekan

Harga bahan pangan secara nasional di tingkat pedagang eceran terpantau mengalami kenaikan pada akhir pekan ini, Sabtu 21 September 2024.

Akhir Pekan, Segini Harga Emas Galeri 24, Antam hingga UBS di Pegadaian

Harga emas batangan bersertifikat yang dijual di PT Pegadaian (Persero) terpantau tidak mengalami perubahan alias stagnan, kecuali emas UBS yang mengalami kenaikan tipis pada perdagangan akhir pekan ini, Sabtu 21 September 2024.

Akhir Pekan, Harga Emas Antam Ngegas Jadi Rp 1.455.000

Harga emas batangan bersertifikat keluaran PT Aneka Tambang Tbk (ANTM) alias emas Antam terpantau mengalami kenaikan yang cukup tajam pada perdagangan hari ini, Sabtu 21 September 2024.