HOLOPIS.COM, JAKARTA – Kurs atau nilai tukar Rupiah pada perdagangan sore ini, Selasa (12/7) tercatat mengalami koreksi sebesar 18 poin ke level Rp14,993 atas dolar Amerika Serikat (USD).

Pengamat Pasar Uang, Ibrahim Assuaibi menilai, bahwa melemahnya mata uang rupiah salah satunya dipicu oleh adanya sentimen negatif yang timbul dari utang Indonesia.

Maka dari itu, ia meminta pemerintah untuk lebih bijaksana lagi dalam mengelola utang. Sebab menurutnya, penerbitan utang, khususnya utang luar negeri yang tak dibarengi dengan penguatan penerimaan negara justru akan menjadi boomerang tersendiri bagi Indonesia.

“Utang Indonesia semakin meningkat tajam, penerimaan juga belum optimal, inflasi semakin naik, ini bisa menjadikan boomerang bagi Indonesia,” jelas Ibrahim, Selasa (12/7).

Lebih lanjut, Ibrahim juga menyinggung masalah krisis ekonomi yang terjadi di Sri Lanka saat ini. Menurutnya, kejadian semacam ini tak akan terjadi jika pemerintah Sri Lanka lebih bijak dalam mengelola utang.

Meski demikian, ia menilai krisis ekonomi dan kemanusiaan yang terjadi di Sri Lanka tidak akan berdampak signifikan terhadap Indonesia. Hal itu lantaran hubungan bilateral antara Indonesia dan Sri Lanka tidak terlalu besar.

“Di sisi lain, apa yang terjadi pada Sri Lanka tidak akan berdampak banyak terhadap Indonesia, Sebab, hubungan bilateral antara Indonesia dengan Sri Lanka tidak terlalu besar,” ujarnya.

Kendati demikian, Ibrahim mengatakan bahwa kebangkrutan yang dialami Sri Lanka saat ini juga dapat berpotensi terjadi di negara-negara lain, termasuk Indonesia.

“Hal Ini yang harus diantisipasi oleh Indonesia walaupun ekonomi masih cukup stabil saat ini,” pungkasnya.