Holopis.com HOLOPIS.COM, JAKARTA – Peristiwa saling tembak anggota Polisi yang terjadi di rumah dinas Kadiv Propam pada Jumat (8/7), bermula adanya peristiwa pelecehan yang dialami oleh istri Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdy Sambo.

“Yang jelas gini, Brigadir J itu benar melakukan pelecehan dan menodongkan dengan pistol ke kepala istri Kadiv Propam,” jelas Kepala Biro Penerangan Umum (Kabagpenum) Brigjen Pol. Ahmad Ramadhan, Senin (11/7).

Diceritakan Ramadhan, saat itu Brigadir J yang bertugas sebagai sopir dan Bharada E sedang berada di rumah dinas Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdi Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga Nomor 46 kawasan Pancoran, Jakarta Selatan.

Saat itu terdengar teriakan dari istri Kadiv Propam, karena ditodongkan pistol oleh Brigadir J. Lalu, Bharada E yang saat itu berada di kamar langsung keluar saat mendengar teriakan itu.

Ketika Bharada E bertanya apa yang terjadi, justru dibalas dengan tembakan oleh Brigadir J. “Birgadir J melakukan penembakan sebanyak 7 kali,” kata Ramadhan.

Saat kejadian, Kadiv Propam Polri Irjen Pol. Ferdi Sambo sedan tidak ada dirumah karena sedang mrlakukan tes PCR.

“Setelah tiba di rumah Pak Kadiv Propam menerima telepon dari ibu. Pak Kadiv langsung menelpon Polres Jaksel dan langsung melakukan olah tempat kejadian perkara,” kata Ramadhan.

Terkait temuan adanya sayatan di tubuh Brigjen J seperti yang disampaikan oleh Indonesia Police Watch, Ramadhan membenarkan sayatan tersebut berasal dari amunisi atau proyektil peluru yang ditembakkan tersebut.

“Iya (ada sayatan), itu sayatan itu akibat amunisi atau proyektil-proyektil (Rikoset) yang ditembakkan Bharada E. Proyektil yang ditembakkan itu, berjalan mengenai tubuh Brigadir J,” ungkap Ramadhan.