HOLOPIS.COM, JAKARTA – Mantan Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin menegaskan bahwa dirinya adalah seorang ustadz, sehingga tidak mungkin ia melakukan korupsi dana umat di lembaga filantropi itu.

Hal ini disampaikan Ahyudin di dalam sebuah video terkait narasi soal gaji besar petinggi lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT).

“Kalau saya korupsi, yah silahkan aja. Saya gini-gini ustadz. Saya hanya mengambil apa yang menjadi hak saya,” ujar Ahyudin di dalam video yang diposting pengguna twitter Katrinrienks yang dilihat oleh Holopis pada hari Senin (11/7).

Dalam narasi cuitan itu juga tertulis sebagian besar petinggi ACT yang merupakan pendiri yayasan kemanusiaan itu mendapat gaji ratusan juta.

Tak hanya mendapat gaji ratusan juta, menurut isi narasi itu juga disebutkan para petinggi ACT itu juga mendapat fasilitas dan uang saku saat mereka berkunjung ke sejumlah wilayah.

“Gaji Besar Petinggi ACT. Para petinggi Aksi Cepat Tanggap sebagian besar adalah pendiri yayasan mendapat gaji ratusan juta rupiah per bulan. Belum termasuk fasilitas dan uang saku saat kunjungan,” demikian narasi tertulis dalam video itu.

Ahyudin pun menegaskan bahwa ia mendirikan lembaga ACT dengan uang triliunan rupiah dan dana itu bukan berasal dari zakat.

“Anda bayangkan seorang saya yang melahirkan lembaga ini, triliun lembaga ini, dan itu bukan dana zakat,” tuturnya.

Lebih lanjut, Ahyudin selaku pendiri ACT juga blak-blakan menyebut bahwa lembaga itu hidup dari dana project program kemanusiaan.

“Dana program. Tidak ada project program, tidak ada dana. Semua project program,” ujarnya.