HOLOPIS.COM, JAKARTA – Video terkait penembakan mantan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe sedang dihapus dari platform media sosial. Seperti Twitter dan Meta (Facebook).
Dilansir dari laporan Associated Press, Senin (11/7), langkah tersebut dilakukan karena video tersebut masuk pelanggaran aturan tentang konten berbahaya di platform-platform media sosial itu.
Pihak Twitter mengatakan, tim penegaknya sedang bekerja mengatasi konten berbahaya terkait serangan tersebut. Secara proaktif, pihak Twitter pun menghapus materi yang melanggar aturan paltform mencakup pembatasan pada media sensitif termasuk kekerasan grafis.
Para pengguna Twitter pun diminta untuk tandai materi yang memiliki potensi sensitif dari serangan itu agar dapat segera ditindak. Video penyerangan masih dapat ditemukan dengan mudah di Twitter beberapa jam setelah penyerangan.
Meta mengatakan telah menghapus video yang menggambarkan momen penyerangan dan telah menonaktifkan akun Facebook dan Instagram tersangka.
“Kami sangat berduka dan terkejut atas meninggalnya mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe. Kami tidak dan tidak akan mentolerir perilaku kekerasan apa pun di platform kami. Untuk menjaga platform kami tetap aman untuk terhubung, kami bekerja untuk menghapus konten yang melanggar terkait dengan insiden tersebut,” kata Meta dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, YouTube mengatakan sistemnya menonjolkan video yang terkait dengan serangan dari “sumber otoritatif” seperti organisasi berita, kata situs berbagi video, menambahkan bahwa mereka akan menghapus konten apa pun yang melanggar aturannya, termasuk larangan konten kekerasan atau grafis.
Di sisi lain, TikTok mengatakan sedang bekerja untuk dengan cepat “mengidentifikasi konten, akun, dan tagar yang terkait dengan insiden tragis ini” dan menghapus konten dan akun apa pun yang melanggar aturannya.