HOLOPIS.COM, JAKARTA – Komponis Erwin Gutawa Sumapradja merilis lagu bertajuk Seputih Kasih dengan versi baru, yaitu non-fungible token (NFT).
Erwin menjelaskan bahwa bentuk NFT ini adalah bukti nyata bahwa musik akan dan dapat selalu bersinergi dengan kemajuan teknologi masa kini.
“Dunia musik harus selalu bersinergi dengan fenomena-fenomena dan kemajuan teknologi masa kini. NFT bisa menjadi salah satu alternatif yang mempererat para seniman musik dan penikmatnya,” kata Erwin, Jumat (8/7).
Netra Bryan Blanc, COO & Co-Founder mengatakan bahwa rilis ini merupakan simbol adanya revolusi musik dan bentuk mempertahankan suatu karya agar abadi. Selain itu, hal ini juga dinilai sebagai upaya untuk menjaga berbagai koneksi dengan maestro-maestro terdahulu.
“NFT dan blockchain hanyalah medium, namun dengan medium inilah koneksi antara Maestro dan karyanya dapat diabadikan untuk selamanya dan dapat dimiliki banyak orang,” kata Blanc.
Lagu Seputih Kasih direkam pada Synchron Stage Studio, Vienna dengan Johannes Vogel sebagai konduktor. Proses Mixing dilakukan di Aquarius Studio dengan Mixing Engineer Eko Sulistiyo.
Tidak hanya itu, dalam proses Mastering dilakukan di salah satu studio legendaris dunia, yaitu Abbey Road Studio dengan Simon Gibson sebagai Mastering Engineer.