HOLOPIS.COM, JAKARTA – Menteri Luar Negeri RI Retno LP Marsudi, Minggu (10/7), mengatakan multilateralisme masih menjadi cara penyelesaian krisis terbaik saat ini.
Cara tersebut untuk menangani krisis pangan dan energi yang tengah terjadi.
Ketika berpidato pada pembukaan pertemuan kedua Sherpa G20 di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Menlu Retno menyampaikan dua isu yang menjadi fokus diskusi secara garis besar pada pertemuan antar-Menteri Luar Negeri G20 yang berlangsung di Bali beberapa waktu lalu.
Kedua topik itu adalah multilateralisme serta krisis pangan energi yang saat ini sedang melanda.
Menlu Retno menyatakan senang melihat antusiasme para peserta pertemuan tersebut untuk memperkuat multilateralisme.
“Dari banyaknya pernyataan yang dibuat, saya melihat adanya pesan penting, yakni bahwa multilateralisme kian diuji oleh situasi global,” ujarnya
Meski demikian, dia mengatakan bahwa semua pihak tampak menyetujui bahwa multilateralisme tetap menjadi cara terbaik untuk menangani berbagai tantangan global.
“Multilateralisme telah menunjukkan kekuatannya dengan menumbuhkan kolaborasi dan memastikan kita tetap bertahan pada masa pandemi,” kata Retno, menambahkan.
Ia menyebutkan banyak peserta yang menyoroti bahwa keberhasilan upaya yang dilakukan melalui multilateralisme membutuhkan adanya kepercayaan.
“Oleh karena itu, kita tak punya pilihan selain untuk memperkuat kepercayaan strategis dan saling hormat antara kita,” katanya.
Semangat kolaborasi, lanjut Menlu, terlihat dalam komitmen peserta pertemuan antar-Menlu G20 untuk menangani krisis pangan dan energi global yang terjadi saat ini.
Dia menggarisbawahi bahwa, jika tidak ditangani, krisis tersebut akan berubah menjadi bencana kemanusiaan dan negara-negara berkembang akan menjadi yang paling terdampak.