HOLOPIS.COM, JAKARTA – Sekretaris Pimpinan Wilayah GP Ansor DKI Jakarta, Sulton Mu’minah menyinggung soal lembaga filantropi baru bernama Global Moeslim Charity (GMC), yang diketahui didirikan oleh Mantan Presiden Aksi Cepat Tanggap (ACT), Ahyudin.
Atas hal tersebut, Sulton meminta pihak kepolisian untuk membekukan lembaga GMC yang didirikan oleh Ahyudin pada Maret 2022 lalu itu.
Pasalnya, Ahyudin yang saat ini menjabat sebagai Presiden GMC masih tersangkut kasus dugaan penyelewengan dana umat saat dirinya masih menjabat sebagai Presiden ACT.
“Menurut saya sementara dibekukan dulu, karena kasus ACT ini kan kejadian yang luar biasa,” kata Sulton kepada Holopis.com, Rabu (6/7).
Ia kembali menegaskan, bahwa pihaknya berharap agar pembekuan lembaga tersebut dilakukan sampai Ahyudin dinyatakan tak bersalah atas tuduhan yang mengarah padanya.
“Harapan kami, polisi membekukan dulu lembaga yang baru (GMC), agar dipastikan dulu kepastian hukum seseorang (Ahyudin) atas dugaan di lembaga sebelumnya (ACT),” tegasnya.
Sulton mengatakan, bahwa setiap warga negara memiliki konsekuensi hukum yang harus diterima ketika mendirikan suatu lembaga atau yayasan.
Menurutnya, pembekuan lembaga tersebut merupakan salah satu konsekuensi hukum yang harus diterima Ahyudin sebagai pendiri Lembaga.
“Pendapat kami setiap warga negara memiliki konsekuensi hukum mendirikan suatu lembaga atau yayasan,” tuturnya.
Lebih lanjut, jika nantinya Ahyudin terbukti tidak bersalah, pihaknya mempersilahkan lembaga tersebut untuk beroperasi kembali, pun sebaliknya.
“Kalau memang dia tidak bersalah atau tidak menyelewengkan dana ya dipersilahkan. kalau memang dia bersalah ya harus dipertanggung jawabkan, karena dia terikat dengan organisasi yang sebelumnya,” pungkasnya.
Sebagai informasi, Sosok Ahyudin, pendiri ACT viral karena diduga melakukan penyelewengan dana umat yang disumbangkan dan didonasikan melalui ACT.
Akibatnya, Ahyuddin dipaksa untuk mengundurkan diri atau dilengserkan oleh petinggi ACT dari kursi Presiden ACT pada 11 Januari 2022 lalu.
Namun pada Maret 2022, Ahyuddin mendirikan lembaga baru yang menyerupai ACT dan juga bergerak di bidang kemanusiaan, yakni Global Moeslim Charity (GMC).