HOLOPIS.COM, JAKARTA – Pria berusia 21 tahun yang diduga melakukan penembakan saat parade Hari Kemerdekaan di Chicago Amerika Serikat didakwa dengan 7 pembunuhan.

“Akan lebih banyak lagi tuduhan yang datang. Kami mengantisipasi puluhan tuduhan yang berfokus pada masing-masing korban,” kata Pengacara Negara Bagian Lake County Eric Rinehart dilansir AFP, Rabu (6/7).

Robert Crimo, pria muda tersebut ditahan hanya beberapa jam setelah terjadi penembakan. Ia melakukan penembakan dari atas gedung dan menyamar dengan pakaian wanita.

Juru Bicara Kepolisian Christopher Covelli megnatakan bahwa kematian telah naik menjadi 7 orang dan lebih dari 35 luka-luka.

Menurutnya, Crimo telah merencanakan pembunuhan ini sejak beberapa minggu sebelumnya.

“Kami yakin Crimo telah merencanakan ini sejak beberapa minggu sebelumnya. Kami belum punya informasi terkait apakah serangan ini karena rasisme, agama, atau yang lain,” kata Covelli.

penembakan massal chicago
Seorang polisi terlihat menangis di lokasi penembakan (Foto: Brian Cassella/Chicago via AP)

Ternyata, ini bukan pertama kalinya polisi berurusan dengan Crimo. Pada tahun 2019, polisi telah ditelpon sebanyak dua kali ke kediaman Crimo karena penyelidikan percobaan bunuh diri.

Polisi harus mengambil 16 pisau, belati, dan pedang dari rumahnya, tetapi sama sekali tidak melakukan penangkapan saat itu.