HOLOPIS.COM, JAKARTA – Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI), Biyamin Saiman menyesalkan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri yang terkesan tidak serius mengangani perkara koleganya, yakni Lili Pintauli Siregar.

Hal ini lantaran sidang etik terhadap Lili ternyata ditunda lantaran ia sedang berada di Bali mengikuti rangkaian acara putaran kedua G20 Anti Corruption Working Group (ACWG) 2022.

“Dewas nampaknya serius, tapi justru pimpinan KPK-nya yang tidak serius. Buktinya ke Bali itu kan bisa diwakili pimpinan yang lain, saya yakin itu Pak Nawawi, Pak Ghufron saya kira hari ini dan besok tidak ada penugasan dan ke acara G20 itu kan hanya perwakilan KPK atau lebih berwibawa kalau Pak Firli sendiri yang datang,” kata Boyamin kepada wartawan, Selasa (5/7).

Menurutnya, Lili seharusnya mengutamakan hadir di sidang etik dibandingkan hadir dalam acara ACWG di Bali.

Ketidakhadiran Lili dalam sidang etik hingga harus ditunda, kata Boyamin, menunjukkan Lili tidak menghormati Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

“Jadi tidak harus Bu Lili, mestinya Bu Lili lebih menghormati Dewas sebagai dewan kehormatan. Bagaimana masyarakat menghormati KPK kalau di antara KPK sendiri rasanya kurang menghormati. Bu Lili kurang menghormati Dewas, artinya kan begitu pemahaman masyarakat,” ujarnya.

Dia berharap Lili bisa hadir dalam sidang etik pekan depan. Ketidakhadiran Lili dinilai membuat rasa kepercayaan masyarakat terhadap KPK naik turun seperti jungkat-jungkit.

“Jadi saya berharap besok Senin Bu Lili hadir untuk ikut sidang Dewas nanti kita tunggu, masyarakat menunggu. Panggilan itu kan sudah dibuat seminggu yang lalu dan masyarakat juga tahu. Jadi ini seperti membuat jungkat-jungkit ke masyarakat itu. Kan masyarakat jadi terombang ambing bagaimana mendukung KPK ini,” imbuhnya.