JAKARTA – Bencana angin kencang melanda sejumlah pemukiman warga yang ada di Kabupaten Malang, Provinsi Jawa Timur hingga menyebabkan adanya korban meninggal dunia.
Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari mengatakan, hujan deras disertai angin kencang terjadi di wilayah Kabupaten Malang sejak Rabu (7/5).
“Kondisi ini mengakibatkan pohon tumbang yang menimpa satu pengendara sepeda motor,” kata Abdul Muhari dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com, Sabtu (10/5).
BACA JUGA
- Longsor di Kabupaten Trenggalek, Enam Orang Dinyatakan Hilang
- Banjir Masih Rendam Sejumlah Wilayah di Jawa Barat
- Longsor di Bandung Barat, Sejumlah Warga Alami Luka
- 19 Orang Hilang di Kabupaten Pegunungan Arfak Hilang Terseret Banjir Bandang, Ini Daftarnya
- 11 Desa di Kabupaten Sidorjo Terendam Banjir
Abdul mengatakan bahwa kejadian ini berdampak pada dua kecamatan yaitu Pakis dan Tumpang, khususnya di Desa Mangliawan, Pucang Songo, dan Tumpang.
Sebanyak 11 KK terdampak dengan rincian; Desa Mangliawan: 1 KK, Desa Pucang Songo: 10 KK. Seorang warga mengalami luka ringan akibat tertimpa pohon, namun sudah mendapat penanganan intensif.
“Sedangkan kerusakan yang tercatat meliputi 11 unit rumah rusak ringan, satu unit kendaraan roda dua rusak, serta satu pohon tumbang,” imbuhnya.
Abdul memastikan personel dari BPBD Kabupaten Malang dan BPBD Provinsi Jawa Timur telah dikerahkan ke lokasi untuk melakukan asesmen, pendataan, dan penanganan darurat bersama dengan Polsek Pakis, Koramil setempat, pemerintah desa, dan masyarakat.
Penanganan dilakukan dalam kerangka status Tanggap Darurat Bencana Hidrometeorologi Kabupaten Malang Tahun 2025 yang telah diperpanjang melalui Keputusan Nomor 100.3.3.2/214/35.07.013/2025 dan berlaku selama 92 hari, mulai 1 Mei hingga 31 Juli 2025.
“Kebutuhan mendesak di lokasi antara lain berupa terpal dan bantuan sembako. Hingga Kamis (8/5), kondisi di lokasi telah dilaporkan kondusif,” ujarnya.
Sementara itu, peristiwa angin kencang juga terjadi di Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Rabu (7/5). Bencana itu dipicu oleh hujan sedang hingga lebat. K
Kejadian ini menyebabkan sejumlah pohon tumbang yang menimpa rumah warga dan fasilitas umum di empat kapanewon: Tempel, Minggir, Seyegan, dan Turi, serta sembilan kalurahan terdampak.
Sebanyak 43 KK terdampak, dengan total kerusakan sebagai berikut: 43 unit rumah rusak ringan, 3 unit fasilitas pendidikan rusak ringan, 1 unit fasilitas umum (pemakaman) rusak, 4 titik jaringan listrik PLN mengalami kerusakan