JAKARTA – Kepala BNPB Letjen Suharyanto menjanjikan bahwa pihaknya akan membantu perbaikan sejumlah fasilitas publik yang rusak akibat terdampak bencana di Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat.
Dalam kunjungannya ke lokasi, Suhartoyo mulanya melihat kondisi ruas jalan dan jembatan Sikuliek yang berada di Kecamatan Batang Anai.
Dimana dalam kunjungannya, Suhartoyo melihat kerusakan ruas jalan dan jembatan yang diakibatkan oleh bencana hidrometeorologi basah sering melanda wilayah tersebut.
BACA JUGA
- Karhutla Landa Wilayah Sumsel dan Kalimantan Tengah
- Banjir Bandang Tutup Akses Jalan di Kecamatan Candipuro
- Banjir Bandang Rendam Pemukiman Warga di Ngawi, Satu Warga Meninggal
- Ribuan Warga Kabupaten Minahasa Mengungsi Akibat Banjir
- Petugas Masih Berupaya Buka Akses Jalan di Kecamatan Pana yang Tertutup Longsor
“Jembatan Sikuliek yang sudah empat tahun rusak, masyarakat terganggu karena kerusakan dan hanya bisa dilewati kendaraan roda dua dan pejalan kaki,” kata Suharyanto dalam keterangannya yang dikutip Holopis.com.
Tinjauan kali ini guna melihat langsung dampak yang diakibatkan oleh bencana di wilayah ini. Dari hasil pengamatan, kerusakan yang terjadi di Kecamatan Batang Anai akan dilakukan perbaikan oleh BNPB.
“Pemerintah bersepakat memperoleh anggaran hibah rehabilitasi dan rekonstruksi, tinggal menunggu proposal dari Bupati dan harapannya awal tahun 2026 sudah dapat diperbaiki,” ucapnya.
Suhartoyo kemudian juga meninjau Jembatan Sikabu yang terletak di Kecamatan Lubuk Alung.
Pada lokasi ini, sebelumnya telah diberikan bantuan rehabilitasi rekonstruksi berupa pembangunan jembatan. Namun dikarenakan terkena bencana pada tahun 2023 yang lalu, sehingga kembali mengalami kerusakan.
“Jembatan Sikabu tahun 2020 sudah pernah dibangun melalui anggaran BNPB, tetapi terkena bencana lagi jadi sebagian jembatan tidak bisa digunakan,” ungkapnya.
Suhartoyo menjelaskan, karena pernah diberikan dana bantuan hibah rehabilitasi dan rekonstruksi untuk pembangunan Jembatan Sikabu. Dirinya akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak, untuk mendapatkan solusi yang terbaik bagi masyarakat.
“Akan kami bicarakan dan kami cari solusi yang terbaik,” imbuhnya.
Lebih lanjut dirinya menjelaskan, bahwa meskipun bencana sudah lama terjadi, namun BNPB masih tetap bisa membantu penanganan daerah dengan skema anggaran hibah rehabilitasi dan rekonstruksi.
“Penanganan bencana ini bukan saja terjadi saat bencana, tapi pascanya pun pemda dan BNPB bekerja sama untuk melaksanakan rehabilitasi dan rekonstruksi, salah satu konsep adalah adanya anggaran hibah rehabilitasi dan rekonstruksi,” jelasnya.
“Proposal diajukan oleh pemda kepada BNPB dan BNPB akan mengajukan kepada Kementerian Keuangan. Itu salah satu upaya pemerintah pusat membantu daerah karena kemampuan daerah dalam hal anggaran terbatas,” lanjutnya.