JAKARTA – Presiden China Xi Jinping mengatakan pada Kamis (8/5) bahwa China dan Rusia harus mempertahankan tekad dan koordinasi strategis di saat dunia sedang memasuki periode baru turbulensi dan transformasi. Hal itu terjadi ketika kedua negara sedang memiliki hubungan yang sangat kompleks dengan Amerika Serikat.
Xi melontarkan pernyataan tersebut saat berbincang sembari minum teh dengan Presiden Rusia Vladimir Putin di kantor kepresidenan Rusia, Kremlin, di Moskow.
“Selama China dan Rusia mempertahankan tekad dan koordinasi strategis, tidak ada kekuatan yang dapat menghentikan kedua negara untuk mencapai pembangunan dan revitalisasi masing-masing, tidak ada kekuatan yang dapat menggoyahkan fondasi kuat dari persahabatan yang telah terjalin lama di antara kedua bangsa, dan tidak ada kekuatan yang dapat membendung arah tren menuju dunia multipolar dan globalisasi ekonomi,” kata Xi, dikutip Holopis.com, Jum’at (9/5).
BACA JUGA
- Joe Biden Kena Kanker Prostat Ganas, Sudah Sampai ke Tulang
- Rupiah Dibuka Melemah Awal Pekan Ini, Intip Biang Keroknya
- Rusia dan Ukraina Sepakat Tukeran Tawanan Perang, Bagaimana Nasib Berdamai?
- Kadin Yakin RI Bisa Jadi Juru Kunci Perdamaian Dagang AS-China
- Warga Palestina Kecewa dengan Pidato Trump yang Dinilai Tak Berperikemanusiaan
Xi juga menyuarakan kesiapannya untuk terus berkomunikasi secara erat dengan Putin guna memetakan arah hubungan China-Rusia dan berkontribusi dalam memajukan tata kelola global.
Sementara itu, Putin mengatakan bahwa Rusia dan China selalu berdiri bersama dalam solidaritas dan saling mendukung satu sama lain, membangun persahabatan yang tak tergoyahkan.
Presiden Rusia itu berkata bahwa dirinya bersedia mempertahankan komunikasi strategis yang erat dengan Xi, memberikan panduan strategis untuk pengembangan hubungan bilateral, bersama-sama merespons berbagai tantangan lanskap internasional yang kompleks, memperdalam koordinasi strategis yang komprehensif, melindungi kepentingan bersama kedua negara, serta mendorong terciptanya dunia yang lebih adil, demokratis, dan multipolar.
Kedua kepala negara juga bertukar pandangan mengenai krisis Ukraina dan isu-isu lainnya. Xi mengatakan China mendukung dan tetap berkomitmen pada visi keamanan bersama yang komprehensif, kooperatif, dan berkelanjutan di tingkat global, serta meyakini bahwa penting untuk secara serius menanggapi masalah keamanan yang sah dari semua negara dan menghilangkan akar penyebab krisis Ukraina.
China menyambut baik segala upaya yang kondusif bagi perdamaian dan berharap dapat mencapai kesepakatan perdamaian yang adil, langgeng, dan mengikat untuk krisis Ukraina yang diterima oleh semua pihak terkait melalui dialog, ungkap Xi.
Putin memberikan pujian tinggi kepada sikap China yang obyektif dan tidak memihak dalam penyelesaian politik krisis Ukraina. Dia mengatakan bahwa Rusia siap untuk terlibat dalam perundingan perdamaian tanpa prasyarat serta berharap bisa mencapai kesepakatan perdamaian yang adil dan langgeng
Sekedar informasi Sobat Holopis, hubungan Amerika Serikat dan China sejauh ini sedang tegang seiring dengan permasalahan ekonomi saat ini. Sementara itu Amerika Serikat baru saja memberikan tanda-tanda dukungan mereka terhadap Ukraina, yang membut hubungan AS dengan Rusia saat ini memasuki era yang kompleks.