JAKARTA – Proyeksi produksi beras Indonesia untuk 2025 telah direvisi menjadi lebih dari 34 juta ton, naik dari perkiraan awal sebesar 32 juta ton pada November tahun lalu. Hal ini menjadi peluang bagi Indonesia untuk beralih, dari pengimpor menjadi pengekspor.
Menurut Staf Khusus Menteri Pertanian Bidang Kebijakan Pertanian, Sam Herodian, perkiraan terbaru ini melampaui permintaan beras nasional Indonesia, yang diperkirakan mencapai 31 juta ton untuk tahun ini.
“Dengan sistem irigasi yang lebih baik, peningkatan kerja sama dengan Kementerian Pekerjaan Umum RI, dan perluasan fasilitas-fasilitas pemompaan, produksi diperkirakan akan terus meningkat,” ujar Sam, seperti dikutip Holopis.com dari Xinhua News, Jumat (9/5).
Dia juga mengaitkan peningkatan output beras itu dengan penggunaan bibit unggul yang disesuaikan dengan kondisi pertumbuhan yang beragam.
Karena lonjakan produksi, Sam menyatakan optimismenya bahwa persediaan beras Indonesia akan mencapai rekor tertinggi 4 juta ton dalam dua pekan ke depan, naik dari saat ini yang berada di angka 3,5 juta ton.
Mengenai ekspor, staf khusus itu menyebut bahwa karena produksi sekarang sudah melebihi permintaan domestik, Indonesia dapat mempertimbangkan untuk mengekspor beras ke luar negeri.
Dia juga menuturkan, bahwa ekspor beras ke Malaysia diperkirakan akan dimulai pada akhir 2025, mengingat Malaysia adalah salah satu dari kelompok negara pertama yang meminta ekspor dari Indonesia.