HolopisProfilProfil Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Kardinal Indonesia di Konklaf

Profil Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo, Kardinal Indonesia di Konklaf

JAKARTAIgnatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo adalah tokoh penting dalam Gereja Katolik Indonesia yang dikenal atas ketekunan akademis, ketulusan pelayanan, dan kepemimpinannya yang penuh kerendahan hati. Ia menjadi wajah Katolik Indonesia di tingkat global sejak diangkat menjadi Kardinal oleh Paus Fransiskus pada 1 September 2019.

Saat ini, Kardinal Suharyo sedang berada di Vatikan untuk berpartisipasi dalam Konklaf untuk memilih Paus berikutnya, dan bisa dipilih juga sebagai Paus. Berikut ini biodata profil dari Kardinal Suharyo.

  • Nama : Ignatius Suharyo Hardjoatmodjo
  • Tanggal lahir : 9 Juli 1950
  • Tempat lahir : Sedayu, Bantul, D.I Yogyakarta, Indonesia

Masa Kecil dan Keluarga

Ignatius Suharyo lahir pada 9 Juli 1950 di Sedayu, Bantul, Yogyakarta. Ia adalah anak ketujuh dari sepuluh bersaudara dalam keluarga Katolik yang saleh. Ayahnya, Florentinus Amir Hardjodisastra, bekerja di Dinas Pengairan DIY, dan ibunya, Theodora Murni Hardjadisastra, adalah ibu rumah tangga. Dalam keluarga ini, panggilan religius sangat kuat, kakaknya menjadi rahib di Rawaseneng, dan dua saudarinya menjadi biarawati.

Pendidikan dan Formasi Teologis

Perjalanan pendidikan Suharyo dimulai dari SD Kanisius dan Tarakanita di Yogyakarta, lalu melanjutkan ke Seminari Menengah Mertoyudan, tempat banyak imam Katolik Indonesia dibentuk. Ia meraih gelar sarjana filsafat dan teologi dari IKIP Sanata Dharma, lalu menyelesaikan program doktoral di bidang Teologi Biblis di Universitas Urbaniana, Roma pada 1981.

Pelayanan sebagai Imam dan Akademisi

Ditahbiskan sebagai imam pada 26 Januari 1976, Mgr. Suharyo awalnya mengabdikan diri di bidang pendidikan. Ia menjadi dosen dan dekan di Fakultas Teologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta, serta aktif mengajar di berbagai perguruan tinggi, termasuk Universitas Kristen Duta Wacana dan Universitas Katolik Parahyangan. Ia juga pernah menjabat sebagai Direktur Pascasarjana Universitas Sanata Dharma.

Uskup Agung Semarang

Pada 21 April 1997, Paus Yohanes Paulus II menunjuknya sebagai Uskup Agung Semarang. Ia ditahbiskan pada 22 Agustus 1997, memilih semboyan ‘Serviens Domino Cum Omni Humilitate’ yang berarti ‘Aku melayani Tuhan dengan segala rendah hati’. Dalam pelayanannya, ia dikenal tidak menggunakan zucchetto (kopiah uskup) dan tidak membawa tongkat gembala saat berkhotbah—tanda kerendahan hati dan kedekatannya dengan umat.

Uskup Ordinariat Militer dan Koajutor Jakarta

Pada 2 Januari 2006, ia ditunjuk sebagai Uskup Ordinariat Militer Indonesia, menggantikan Kardinal Darmaatmadja. Lalu, pada 25 Juli 2009, ia menjadi Uskup Agung Koajutor Jakarta. Ia resmi menggantikan Kardinal Darmaatmadja sebagai Uskup Agung Jakarta pada 28 Juni 2010, setelah pengunduran diri sang kardinal diterima oleh Vatikan.

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia

Mgr. Suharyo telah menjabat berbagai posisi penting di Konferensi Waligereja Indonesia (KWI). Ia pernah menjadi Sekretaris Jenderal, Wakil Ketua, dan sejak 2012 menjabat sebagai Ketua KWI, memperkuat suara Gereja Katolik Indonesia dalam berbagai isu nasional dan sosial.

Diangkat Menjadi Kardinal

Pada 1 September 2019, Paus Fransiskus menunjuk Mgr. Suharyo sebagai Kardinal, menjadikannya orang Indonesia ketiga yang menerima gelar ini setelah Kardinal Darmojuwono dan Kardinal Darmaatmadja. Ia menerima biretta merah dan cincin kardinal dalam Konsistori di Vatikan pada 5 Oktober 2019, dan ditunjuk sebagai Kardinal Imam Gereja Santa Maria Regina Pacis di Ostia, Roma.

WhasApp Channel

Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

Diedit & Dipublikasikan oleh:
  • Achmad Husin Alifiah ( Redaktur ) Kamis, 8 Mei 2025 - 18:19 WIB (2 minggu lalu)

Berita Terbaru

Berita Terkait