JAKARTA – Danpuspom (Komandan Pusat Polisi Militer) TNI Mayjen Yusri Nuryanto mengungkapkan penyebab maraknya judi online di masyarakat bahkan di institusi militer bertahan sampai dengan saat ini.
Yusri pun menganggap kecanduan gadget serta kemudahan teknologi membuat banyak orang terlena dengan dampak negatifnya dan terjerat judol.
“Di mana dengan generasi sekarang ini mereka lebih cenderung aktif dengan gadget-nya ya. Di mana gadget itu sering disana kan banyak aplikasi-aplikasi seperti MiChat ya kan,” kata Yusri dalam keterangannya pada Rabu (7/5).
BACA JUGA
“Kemudian untuk istilahnya aplikasi judol itu akan mudah,” imbuhnya.
Yusri tidak menyangkal bahwa saking mudahnya teknologi tersebut masih banyak prajurit TNI yang keranjingan dengan judi online.
“Tapi di TNI sendiri sudah kita tindaklanjuti. Dalam arti pelaku-pelaku judol ini sudah kita berikan sanksi kepada mereka,” tegasnya.
Yusri mengatakan pihaknya secara aktif melakukan berbagai pencegahan agar anggotanya tidak terlibat judol. Razia gadget kerap dilakukan untuk memeriksa apakah terdapat aplikasi judol pada ponsel anggotanya.
“Kemudian juga kita memberikan semacam razia, razia gadget ini, untuk melihat apakah di dalam ini ada aplikasi-aplikasi yang tidak seharusnya ada di gadget tersebut,” jelasnya.
Dia juga memberikan penyuluhan kepada anggotanya mengenai dampak negatif teknologi yang berkembang pesat, termasuk soal judol. Hal itu dilakukan untuk mengantisipasi adanya tindak pidana yang dilakukan anggotanya.
“Jadi dari POM TNI adalah memberikan semacam penyuluhan, penyuluhan kepada satuan-satuan yang ada di daerah, kepada para dansat untuk memberikan semacam pencerahan, mengingatkan, karena gimana pun namanya prajurit ini adalah tetap manusia ya,” tutupnya.