JAKARTA – Menyambut Hari Raya Tri Suci Waisak 2569 BE/Tahun 2025, Kementerian Agama (Kemenag) tak hanya fokus pada kegiatan keagamaan, tetapi juga menggencarkan program sosial dan lingkungan dalam semangat ekoteologi.
Adapun rangkaian kegiatan dalam menyambut Hari Raya Umat Buddha ini digelar mulai 11 April hingga 12 Mei 2025, dan menjadi bagian dari pelaksanaan Asta Program Prioritas Menteri Agama Nasaruddin Umar.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Buddha Kemenag, Supriyadi menyampaikan bahwa rangkaian kegiatan ini sebagai momentum penguatan nilai-nilai Dhamma melalui pendekatan yang lebih menyentuh kehidupan sosial dan alam.
BACA JUGA
- Gelombang II Dimulai, 14 Kloter Tiba di Jeddah
- Kemenag Imbau Jemaah Haji Perhatikan Pola Makan, Lihat Tanggal di Kemasan
- Pelayanan Haji Optimal, Petugas Bakal Full Senyum ke Jemaah
- Bus Shalawat Gratis Siap Layani Jemaah 24 Jam Nonstop
- Pesan Waisak Presiden Prabowo: Tebarkan Welas Asih dan Kedamaian untuk Semua
“Kami melaksanakan kegiatan internalisasi Dhamma dengan nama Vesakha Sananda 2569 BE/Tahun 2025, di antaranya menggelar sebulan pendalaman Dhamma, ekoteologi, hingga bakti sosial sejak tanggal 11 April 2025,” ungkap Supriyadi dalam keterangan tertulisnya, sebagaimana dikutip Holopis.com, Senin (5/5).
Dalam sebulan penuh, umat Buddha dilibatkan dalam kegiatan pendalaman Dhamma, seperti pembacaan Paritta di vihara dan kampus, pembacaan Dhammapada, gerakan Vikāla Bhojana dan Atthasila, serta Dhamma Talk untuk memperdalam ajaran.
Di sisi ekoteologi, Kemenag mendorong penanaman Pohon Bodhi, Pohon Sala, dan Pohon Matoa, dalam rangka menjalankan Gerakan Penanaman 1 Juta Pohon Matoa berdasarkan SE Sekjen Kemenag No. 182 Tahun 2025.
Tak hanya itu, gerakan eco enzyme, pemilahan sampah, dan penanaman apotek hidup juga digaungkan di lingkungan rumah ibadah dan kampus. “Selain penanaman pohon, kami juga menggencarkan gerakan eco enzyme dan pemilahan sampah,” tambah Supriyadi.
Kemenag juga menggelar aksi sosial massal seperti membersihkan rumah ibadah, donor darah, dan pengobatan gratis yang dilaksanakan serentak pada 30 April 2025. Seluruh kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan semangat kebersamaan umat Buddha.
“Gerakan ini diharapkan mampu mewujudkan semangat keberagamaan yang damai dan berwawasan lingkungan,” ujar Supriyadi.
Adapun puncak perayaan Hari Raya Waisak 2025 ini akan berpusat di Candi Borobudur, dengan umat Buddha yang hadir diperkirakan sekitar 100.000 orang.
Namun, untuk menjaga kekhusyukan dan kelestarian Candi Borobudur, jumlah umat yang diizinkan berada di Zona 1 akan dibatasi maksimal 5.000 orang.