HolopisEkobizAirlangga Ungkap Pentingnya Anchor Tenant untuk Tingkatkan Daya Saing Kawasan Industri Daerah

Airlangga Ungkap Pentingnya Anchor Tenant untuk Tingkatkan Daya Saing Kawasan Industri Daerah

JAKARTA – Menteri Koordinator Bidang Perekonomia, Airlangga Hartarto menegaskan bahwa kunci utama suksesnya pengembangan kawasan industri daerah terletak pada kehadiran anchor tenant atau industri utama.

Hal tersebut disampaikan Airlangga saat menerima audiensi Pemerintah Provinsi Riau di Kantor Kemenko Perekonomian, jakarta, pada Rabu (7/5).

Pertemuan tersebut membahas potensi ekonomi daerah, khususnya Provinsi Riau, dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Riau sendiri tercatat mengalami pertumbuhan ekonomi sebesar 4,65 persen pada kuartal pertama 2025, sedikit di bawah rata-rata nasional sebesar 4,87 persen.

Tidak ada Topik serupa pekan ini.

“Pertumbuhan ekonomi dari rilis kemarin itu untuk Riau di bawah nasional sedikit ya Pak, sebesar 4,65 dari 4,87 (persen). Jadi tentu kita berharap ini bisa didongkrak, apalagi resources rich,” ujar Airlangga dalam keterangan tertulis yang diterima Holopis.com, Rabu (7/5).

Riau Usulkan Sejumlah Proyek Strategis Daerah

Gubernur Riau, Abdul Wahid dalam kesempatan itu pun menyampaikan berbagai potensi wilayahnya, mulai dari posisi strategis dekat Selat Malaka hingga kekayaan sumber daya alam seperti perkebunan, pertambangan, dan potensi wisata.

Beberapa proyek strategis yang diusulkan antara lain:

  • Pengembangan Pulau Rapat sebagai destinasi pariwisata baru,
  • Kawasan Logistik Perkapalan di Pulau Rangsang dengan potensi tambang silika,
  • Kawasan Industri Bukit Batu dan Pulau Burung yang fokus pada pertanian dan hortikultura.

Namun, Airlangga menekankan bahwa pengembangan kawasan industri seperti itu harus didukung oleh studi teknis yang matang dan kehadiran industri utama agar bisa berjalan optimal.

“Berdasarkan pengalaman sebelumnya, pengembangan kawasan industri akan berhasil jika ada anchor tenant terlebih dahulu. Kalau itu sudah ada, kawasan akan lebih mudah berkembang,” jelasnya.

Potensi Selat Malaka dan Daya Tarik Investor

Airlangga juga menyoroti potensi besar dari Selat Malaka yang dilalui sekitar 94.000 kapal setiap tahunnya. Ia menyebut, wilayah ini berpotensi dikembangkan untuk industri oil tanking atau fasilitas penyimpanan minyak skala besar.

Pemerintah Pusat juga mendorong Pemprov Riau untuk menyusun kajian industri yang komprehensif agar menarik minat investor. Sebab, pengembangan ekonomi daerah merupakan bagian dari strategi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan merata.

“Kita minta supaya studinya matang dan bisa betul-betul bersaing secara internasional, secara global,” pungkasnya.

Adapun dalam pertemuan tersebut turut dihadiri Sekretaris Kemenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi Bidang Koordinasi Energi dan Sumber Daya Mineral Elen Setiadi, serta perwakilan pemerintah kabupaten/kota di Riau.

WhasApp Channel

Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

Berita Terbaru

Berita Terkait