JAKARTA – Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto mengatakan bahwa sepanjang Indonesia berdiri, ia melihat bahwa banyak kekayaan Indonesia tidak dirasakan oleh mayoritas bangsa Indonesia. Bahkan ia juga miris melihat banyak purnawirawan TNI Polri, bahkan sekelas jenderal pun ada yang hidupnya tidak sejahtera.
Hal ini disampaikan Prabowo saat menghadiri alal Bihalal Presiden RI Bersama Purnawirawan TNI AD dan Keluarga Besar TNI-POLRI di Balai Kartini, Jakarta Selatan, Selasa (6/5/2025).
Prabowo mengatakan bahwa semua itu terjadi karena agenda pecah belah yang selama ini menjadi problematika Indonesia.
BACA JUGA
- Ini Sejumlah Poin Kesepakatan Presiden Prabowo dengan PM Australia
- Prabowo Subianto dan Anthony Albanese Sepakat Perkuat Kemitraan Strategis 2025-2029
- Jonatan Christie dan Chico Resmi Mundur dari Pelatnas PBSI
- Prabowo Ajak PM Australia Liburan di Hambalang : “Saya Akan Ajak Naik Kuda”
- Meriam, Lagu Kebangsaan, dan Ribuan Pelajar Warnai Kunjungan PM Australia ke Jakarta
“Lama-lama kita belajar, oh rupanya ini kita ini dari ratusan tahun di devide at impera, di devide at impera, kita selalu dipecah-belah, dipecah-belah, dan dipecah-belah,” kata Prabowo seperti dikutip Holopis.com.
Karena suksenya agenda pecah belah tersebut, Prabowo menyatakan bahwa banyak elite bangsa Indonesia sampai lupa bagaimana rancang bangun Republik Indonesia berdiri dan diperjuangkan oleh para senior di angkatan 1945.
“Dan karena kita dipecah belah, maaf harus saya katakan, di mana elit kita kadang-kadang lupa dengan rancang bangun perjuangan pendiri-pendiri bangsa kita,” ujarnya.
Ia mengingatkan kepada seluruh elite dan para purnawirawan TNI Polri yang hadir dalam forum halal bihalal tersebut, bahwa Indonesia dibangun atas semangat perjuangan para pendiri bangsa. Bahkan mereka rela mengorbankan keringat, darah, jiwa dan harta benda demi kemerdekaan Indonesia.
Warisan besar para pendiri bangsa ini menurut Prabowo, harus dilanjutkan sehingga cita-cita besar mereka untuk membebaskan Indonesia dari penjajahan, mengelola kekayaan Indonesia untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat benar-benar bisa tercapai.
Modal besar dari para pendiri bangsa yang sangat fundamental adalah Pancasila dan UUD 1945. Bahkan kata Prabowo, dua unsur tersebut selalu menjiwai seluruh produk yang ada di Indonesia, khususnya di Militer. Bahkan di Sapta Marga dan Sumpah Prajurit pun terjiwai oleh Pancasila dan UUD Negara Republik Indonesia 1945 tersebut.
“Suatu kehebatan angkatan 45 yang kita akui Bung Karno dan generasi-generasi itu memberi kepada kita Pancasila dan undang-undang Dasar 1945, dan itu selalu menjadi pegangan kita,” tegasnya.
“Sapta Marga ada Pancasila ada undang-undang 1945. Sumpah Prajurit ada, setiap produk selalu ada undang-undang Dasar 45 dan Pancasila. Tapi maaf saya katakan, banyak di antara elit yang tidak memahami atau tidak mau memahami atau pura-pura tidak mau lihat arti dari pasal-pasal penting dalam undang-undang 1945,” tutur Prabowo.
“Dan karena itulah kita melihat bahwa kekayaan kita selama puluhan tahun mengalir ke luar negeri, kekayaan kita tidak tinggal di Republik kita. Ini sumber masalah,” sambungnya.
Karena melihat situasi yang tidak sehat tersebut, Prabowo menegaskan bahwa inilah tujuan utama dirinya terjun ke dunia politik, yakni untuk meluruskan tujuan utama para founding fathers memperjuangkan dan mendirikan Republik Indonesia.
“Dan karena inilah saya terjun ke medan politik. Saya terjun ke medan politik karena angkatan 45 mengajarkan kepada saya dan kepada kalian semua, bahwa kita harus menyelamatkan bangsa dan rakyat dan tanah air kita,” tegas Prabowo.