JAKARTA – Menjalankan ibadah haji bukan hanya soal kesiapan spiritual, tetapi juga kesiapan fisik. Sebab perjalanan ke Tanah Suci bisa menjadi tantangan besar bagi tubuh, terutama dengan iklim ekstrem, kerumunan besar, dan aktivitas fisik yang padat.
Karena itu, menjaga kesehatan selama berhaji sangat penting agar ibadah berjalan lancar dan aman hingga kembali ke tanah air.
Sebelum berangkat, jemaah sangat dianjurkan untuk menjalani pemeriksaan kesehatan menyeluruh. Hal ini untuk memastikan tidak ada masalah kesehatan tersembunyi yang bisa mengganggu perjalanan ibadah.
BACA JUGA
- Lagi Gak Mood ‘Ena-ena’? Ini 5 Hal Ini Bisa Jadi Penyebabnya
- Kangen Mayonnaise Tapi Lagi Diet? Ini Pilihan Topping yang Bisa Jadi Alternatif
- Hair Spa Sendiri di Rumah, Agar Pikiran Adem dan Rileks
- Mumpung Weekend, Ini Masker Rumahan yang Bikin Kulit Balik Glowing
- Tips Spa Rumahan yang Bisa Dicoba Saat Akhir Pekan
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan dalam proses pembinaan haji oleh pemerintah, termasuk pemberian vaksin wajib seperti meningitis, serta vaksin tambahan seperti influenza dan hepatitis, yang direkomendasikan untuk menambah perlindungan tubuh di tengah kepadatan jemaah dari seluruh dunia.
Tidak kalah penting adalah membiasakan diri dengan latihan fisik ringan, seperti berjalan kaki 30 menit setiap hari. Ini akan melatih stamina agar tubuh tidak kaget saat harus berjalan jauh dari hotel ke masjid atau saat mengikuti puncak ibadah haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.
Saat sudah tiba di Tanah Suci, kunci utama menjaga kesehatan adalah mengelola energi dan mencegah dehidrasi. Suhu udara di Arab Saudi bisa mencapai lebih dari 40 derajat Celsius.
Karenanya, jemaah dianjurkan untuk tidak beraktivitas langsung di bawah sinar matahari, mengenakan topi, payung, atau pelindung kepala, serta menggunakan pakaian longgar berwarna terang.
Minum air secara teratur menjadi keharusan, meskipun belum merasa haus. Tubuh yang kekurangan cairan akan cepat lelah dan rentan terkena serangan panas atau heat stroke.
Pola makan juga harus dijaga. Hindari makanan mentah atau setengah matang yang tidak jelas kebersihannya. Konsumsilah makanan bergizi seimbang yang mengandung karbohidrat, protein, dan sayuran.
Bila perlu, bawalah suplemen atau vitamin yang biasa dikonsumsi, sesuai anjuran dokter. Selain itu, istirahat yang cukup sangat penting. Jangan ragu untuk menunda ibadah sunnah jika tubuh belum sepenuhnya pulih setelah menjalankan ibadah wajib.
Kebersihan pribadi menjadi hal krusial. Jemaah harus rajin mencuci tangan dengan sabun atau menggunakan hand sanitizer, terutama sebelum makan dan setelah menggunakan toilet.
Gunakan masker di tempat ramai untuk mencegah tertular penyakit menular seperti flu atau ISPA. Bagi jemaah yang memiliki penyakit kronis seperti diabetes, darah tinggi, atau asma, penting untuk membawa obat rutin dalam jumlah cukup, lengkap dengan catatan dosis dan aturan pakainya.
Pada intinya, menjaga kesehatan saat berhaji bukan hanya demi kenyamanan pribadi, tapi juga bagian dari ikhtiar agar ibadah bisa dijalankan secara maksimal. Tubuh yang sehat adalah kendaraan utama dalam menunaikan rukun Islam kelima.
Maka, dengan persiapan matang dan perhatian terhadap kesehatan, semoga ibadah haji Anda berjalan lancar dan penuh keberkahan.