KARAWANG – Program pendidikan penguatan karakter berbasis barak militer yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mulai menyebar ke sejumlah kabupaten dan kota di wilayah Jawa Barat.
Program ini menyasar siswa-siswa tingkat SMP dan SMA yang dinilai bermasalah secara perilaku, termasuk mereka yang terlibat kenakalan remaja hingga aksi tawuran.
Pemerintah Kabupaten Karawang menyatakan kesiapannya untuk bergabung dalam pelaksanaan program tersebut. Bupati Karawang, Aep Syaepuloh, mengatakan bahwa pihaknya mendukung penuh program penguatan karakter melalui barak militer sebagai bentuk kepedulian terhadap pembinaan generasi muda.
“Kabupaten Karawang siap melaksanakan program ini. Ini adalah bentuk nyata perhatian kita terhadap masa depan anak-anak kita agar memiliki karakter kuat, disiplin, dan cinta tanah air,” ujar Bupati Aep seperti dikutip Holopis.com, Senin (5/5).
Meski demikian, Bupati Aep menegaskan bahwa pihaknya masih menunggu petunjuk teknis (juknis) dan petunjuk pelaksanaan (juklak) resmi dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Tanpa adanya pedoman resmi, pelaksanaan program tersebut belum bisa dilakukan.
“Kita masih belum menerima surat dari Pak Gubernur. Kalau suratnya sudah ada, kita tidak masalah untuk segera menjalankannya. Tapi hingga saat ini belum ada juklak dan juknis, termasuk juga siapa yang akan menjadi pelaksananya di lapangan, apakah Kodim 0604 Karawang atau Yonif Para Raider 305, kita masih menunggu,” tambahnya.
Sebagai informasi, program pendidikan karakter berbasis barak militer ini pertama kali dilaksanakan di Kabupaten Purwakarta sebagai pilot project. Program ini menempatkan para siswa di lingkungan militer selama beberapa waktu untuk dibina dan dilatih kedisiplinan serta nilai-nilai kebangsaan.