HolopisRagamPenyerapan Hasil Panen Terbatas, DPR Soroti Celah Bagi Tengkulak Mainkan Harga

Penyerapan Hasil Panen Terbatas, DPR Soroti Celah Bagi Tengkulak Mainkan Harga

JAKARTA – Anggota Komisi IV DPR RI, Slamet menyampaikan kekhawatirannya terhadap potensi kerugian yang dapat dialami petani akibat terbatasnya penyerapan hasil panen oleh pemerintah.

Hal ini disampaikannya dalam agenda kunjungan kerja Komisi IV ke gudang Bulog di Kabupaten Jombang, Jawa Timur pada Jumat (2/5) lalu.

Slamet menuturkan, bahwa tidak semua petani mendapatkan harga Rp6.500, sesuai Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan. Hal itu dikarenakan hasil panen yang terserap oleh Bulog hanya sekitar 10 persen.

Kondisi ini pun membuatnya khawatir akan adanya celah bagi tengkulak memainkan harga, yang pada akhirnya memicu kerugian bagi petani.

“Yang kita khawatirkan adalah, ketika, mungkin, target (penyerapan hasil panen di) Jombang sudah terpenuhi sementara masih banyak petani yang panen. Nah, di situlah tengkulak akan memainkan peran,” kata Slamet, seperti dikutip Holopis.com, Minggu (4/5).

Dia pun menjelaskan, bahwa serapan hasil panen yang terbatas oleh Bulog selaku kaki tangan pemerintah, maka yang dirugikan adalah petani, dimana petani terpaksa menurunkan harga hasil panen mereka.

“Kalau petani memaksa menjual dengan harga Rp6.500 sesuai HPP sedangkan target pemerintah sudah terpenuhi maka mau tidak mau petani akan menurunkan harga agar hasil panennya bisa dijual,” terang Politisi Fraksi PKS ini.

Untuk itu, Slamet pun menekankan pentingnya peran pemerintah dalam menjamin kesejahteraan petani, terutama dengan memastikan hasil panen mereka dibeli dengan harga yang layak.

Ia juga mendorong pemerintah agar benar-benar menguasai sistem logistik pangan, sehingga pihak swasta tidak memiliki ruang untuk memainkan harga di tengah kondisi panen raya.

Di sisi lain, ia menilai neraca pangan nasional harus dikelola dengan data yang jelas dan transparan, agar kebijakan yang diambil lebih tepat sasaran dan tidak merugikan petani.

“Jika neraca pangan kita jelas dan transparan, maka semua akan jauh lebih mudah,” tutupnya.

WhasApp Channel

Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

Berita Terbaru

Berita Terkait