HolopisPolhukamBNPT Fokus 'Balanced Approach' untuk Tangkal Terorisme

BNPT Fokus ‘Balanced Approach’ untuk Tangkal Terorisme

JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) RI kini tengah mengedepankan pendekatan seimbang atau balanced approach dalam menangani ancaman terorisme di Indonesia, dengan menggabungkan strategi keras (hard approach) dan lunak (soft approach) untuk mencegah munculnya ekstremisme baru.

Deputi Bidang Kerja Sama Internasional BNPT RI, Andhika Chrisnayudhanto menegaskan, bahwa meskipun kelompok Jamaah Islamiyah (JI) telah resmi dibubarkan, ancaman terorisme belum sepenuhnya berakhir. Hal itu disampaikannya dalam forum diskusi panel di Doha, Qatar, pada Rabu (30/4).

“Balanced approach mencegah potensi ancaman yang belum hilang usai pembubaran JI maupun tren ancaman lone wolf dan youth radicalization,” ujar Andhika dalam keterangan tertulis di Jakarta, yang dikutip Holopis.com, Minggu (4/5).

Ia menambahkan, fokus BNPT kini bergeser pada penanganan ribuan mantan anggota JI yang tersebar di berbagai wilayah. Salah satu langkah yang dilakukan adalah menyosialisasikan keputusan pembubaran organisasi tersebut, khususnya kepada anggota yang belum terlibat dalam proses deklaratif.

Diskusi panel ini merupakan bagian dari konferensi tahunan Global Security Forum (GSF) yang berlangsung pada 28–30 April 2025, mengangkat tema How Terrorism Ends: A Law Enforcement Case Study from Southeast Asia. Acara tersebut digelar oleh The Soufan Center bekerja sama dengan Qatar International Academy for Security Studies (QIASS).

Dalam forum yang sama, Perdana Menteri dan Menteri Luar Negeri Qatar, Sheikh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani, menyoroti peran aktor nonnegara yang kerap memanfaatkan kerentanan keamanan wilayah untuk membangun jaringan kejahatan.

“Aktor nonnegara tersebut memanfaatkan lemahnya keamanan suatu wilayah, maraknya kekacauan, hingga ketidakpuasan masyarakat terhadap pemerintah,” ujar Sheikh Mohammed.

BNPT memandang bahwa kolaborasi global serta inovasi pendekatan keamanan menjadi kunci dalam memutus mata rantai terorisme, terutama di tengah pergeseran ancaman yang kini kian tersembunyi dan tersebar secara individual. Pendekatan seimbang dinilai menjadi strategi krusial untuk mencegah radikalisasi di akar rumput tanpa mengabaikan penegakan hukum.

WhasApp Channel

Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

Berita Terbaru

Berita Terkait