HolopisJatimMuhammadiyah Bangun Ekosistem UMKM, dari Warung hingga Kawasan Industri

Muhammadiyah Bangun Ekosistem UMKM, dari Warung hingga Kawasan Industri

Kediri – Organisasi Islam Muhammadiyah kembali menunjukkan komitmennya dalam membangun kemandirian ekonomi umat, dengan membangun ekosistem usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Melalui kolaborasi antara Pimpinan Pusat Muhammadiyah dan Pengurus Daerah Muhammadiyah se-Karesidenan Kediri, Muhammadiyah mulai membangun pusat distribusi (distribution centre) yang dirancang untuk menjadi tulang punggung rantai pasok UMKM di berbagai daerah.

“Kami akan membangun pusat distribusi di setiap kabupaten/kota yang bertugas mendistribusikan barang dari gudang ke warung-warung kelontong,” ujar Ketua PP Muhammadiyah bidang ekonomi, Sutrisno Lukito kepada wartawan, Sabtu (3/5) yang dikutip Holopis.com.

Pusat distribusi ini akan menjadi jembatan antara pelaku industri dan warung eceran binaan Muhammadiyah, dengan menawarkan harga lebih kompetitif sekaligus memperkuat daya saing ekonomi lokal.

Tak hanya menyediakan barang, pusat ini juga akan memberikan pelatihan, pendampingan, hingga teknologi bagi pelaku usaha agar dapat beroperasi dengan sistem yang lebih modern dan efisien.

Dalam tahap awal, tiga daerah di Karesidenan Kediri yang dipilih sebagai lokasi pembangunan pusat distribusi adalah Kediri, Nganjuk, dan Tulungagung. Ketiganya dinilai memiliki potensi ekonomi kerakyatan yang menjanjikan. Program serupa juga disiapkan untuk sejumlah kota lainnya seperti Malang, Jember, Probolinggo, Lumajang, dan Surabaya.

Tidak berhenti sampai distribusi barang, Muhammadiyah juga menyiapkan pengembangan kawasan industri khusus untuk UMKM.

“Kami akan mengajak mereka mengembangkan usahanya di kawasan industri dengan biaya sangat murah. Di dalam kawasan ini, pengusaha kecil menengah itu kami bantu, mulai dari perijinan hingga pemodalan,” ujar Sutrisno.

Muhammadiyah bahkan telah memetakan rencana kawasan industri ini, lengkap dengan titik dan luasan lahan. Daerah yang dinilai paling siap adalah Kabupaten Ngawi, dengan lahan seluas 50 hektare yang letaknya strategis, dekat akses tol menuju Pelabuhan Tanjung Mas, Semarang.

“Kami membangun kawasan industri. Untuk sementara, daerah yang paling siap adalah Ngawi. Di Kabupaten ada lahan 50 hektare dekat jalan tol menuju Tanjung Mas, Semarang,” ungkap Sutrisno.

Langkah ini menjadi bukti nyata pendekatan sistemik Muhammadiyah dalam membangun kemandirian ekonomi umat dari hulu ke hilir, mulai dari warung kelontong, pusat distribusi, hingga kawasan industri yang menyatukan ekosistem UMKM dalam satu pengelolaan terpadu.

WhasApp Channel

Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

Hari Raya Waisak 2025 / 2569 BE

Berita Terbaru

Berita Terkait