JAKARTA – Siapa sih yang tidak kenal dengan aktris legendaris Audrey Hepburn? Setiap tanggal 4 Mei, dunia mengenang sosok Audrey Hepburn, seorang aktris legendaris yang tidak hanya memancarkan pesona di layar lebar, tetapi juga meninggalkan warisan kemanusiaan yang dalam. Sosoknya menjadi simbol dari keanggunan, keberanian, dan kepedulian lintas generasi.
Bagi Sobat Holopis yang mencintai film klasik dan mode abadi, nama Audrey Hepburn tentu bukan sekadar legenda, tapi inspirasi yang tak lekang oleh waktu.
Jika pernah menonton Breakfast at Tiffany’s atau Roman Holiday, pasti tidak pernah bisa melupakan sosok anggun Audrey Hepburn. Ini dia profil dan biodata lengkap Audrey Hepburn
BACA JUGA
- Hari Korps Cacat Veteran Indonesia : Makna Serta Sejarahnnya
- HUT ke-45 Perpusnas, 17 Mei 2025 : Ini Tema hingga Sejarah Singkatnya
- Sejarah Hari Komunikasi Internasional, Momentum Penting Dunia Informasi Global
- Hari Hipertensi Sedunia, Pentingnya Paham Tekanan Darah Sendiri
- Davina Karamoy Pengin Nikah Umur 26 dan Bukan Sesama Artis
- Nama : Audrey Kathleen Ruston
- Tanggal Lahir : 4 Mei 1929
- Tempat Lahir : Ixelles, Brussels, Belgia
- Meninggal dunia : 20 Januari 1993
- Pekerjaan : Aktris
Masa Kecil dan Awal Hidup
Audrey Kathleen Hepburn lahir pada 4 Mei 1929 di Ixelles, Brussels, Belgia, dari keluarga aristokrat. Ia tumbuh di berbagai negara, termasuk Belgia, Inggris, dan Belanda. Saat Perang Dunia II pecah, Audrey kembali ke Belanda dan menjalani masa remaja yang berat. Di tengah tekanan perang, ia tetap mengejar kecintaannya pada seni, belajar balet di Arnhem Conservatory, dan bahkan tampil dalam pertunjukan balet untuk mendukung perlawanan Belanda.
Setelah perang usai, ia melanjutkan latihan balet di Amsterdam bersama Sonia Gaskell, dan kemudian di London bersama Marie Rambert. Meski cita-citanya menjadi balerina profesional terhalang oleh kondisi fisik akibat masa perang, Audrey tidak menyerah dan mulai merambah dunia teater.
Puncak Karier dan Film Ikonik
Karier filmnya dimulai dari bawah sebagai penari latar dan pemeran kecil. Tapi titik balik datang pada tahun 1953 saat Audrey membintangi Roman Holiday bersama Gregory Peck. Perannya yang memukau sebagai putri kerajaan yang ingin menikmati hidup biasa membawanya langsung memenangkan Oscar, Golden Globe, dan BAFTA, prestasi luar biasa untuk penampilan pertamanya sebagai pemeran utama.
Setelah itu, Audrey terus bersinar dalam film-film ikonik seperti Sabrina (1954), Funny Face (1957), The Nun’s Story (1959), Breakfast at Tiffany’s (1961), Charade (1963), dan My Fair Lady (1964). Gaya dan penampilannya yang unik menjadikannya panutan fashion sepanjang masa dan mengantarkannya ke International Best Dressed Hall of Fame.
Ia adalah salah satu dari sedikit artis yang berhasil meraih penghargaan bergengsi di keempat bidang hiburan utama: Oscar, Emmy, Grammy, dan Tony. Berbagai penghargaan seumur hidup pun diterimanya, termasuk dari BAFTA, Golden Globe, dan Screen Actors Guild.
Dari Sorotan Kamera ke Dunia Kemanusiaan
Meski kariernya gemilang, Audrey memilih menjauh dari dunia hiburan sejak akhir 1960-an untuk fokus pada kehidupan pribadi dan kegiatan kemanusiaan. Ia telah menjadi pendukung UNICEF sejak 1954, namun mulai aktif turun ke lapangan antara tahun 1988 hingga 1992, mengunjungi daerah-daerah miskin di Afrika, Asia, dan Amerika Selatan.
Dedikasinya membuatnya dianugerahi Presidential Medal of Freedom oleh pemerintah Amerika Serikat pada Desember 1992. Sebulan setelahnya, Audrey meninggal dunia karena kanker usus buntu pada 20 Januari 1993 di Swiss, dalam usia 63 tahun.