JAKARTA — Bank Indonesia (BI) memastikan bahwa tingkat inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) pada April 2025 berada dalam rentang sasaran 1,5 – 3,5 persen, atau 2,5±1 persen.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dipublikasikan pada Jumat (3/5) kemarin, inflasi bulanan tercatat sebesar 1,17 persen (month to month/mtm), sementara inflasi tahunan mencapai 1,95 persen (year on year/yoy).
Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny menyebut capaian ini menjadi bukti konsistensi kebijakan moneter yang dilakukan Bank Indonesia, serta efektivitas kerja sama antara pemerintah pusat dan daerah melalui berbagai program pengendalian inflasi.
BACA JUGA
“Inflasi yang terjaga ini merupakan hasil dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah,” ujar Ramdan dalam keterangan resminya, yang dikutip Jumat (2/5).
Ke depan, BI optimistis inflasi tetap dalam kisaran target pada 2025 dan 2026. Komitmen pengendalian harga pangan dinilai menjadi faktor utama dalam menjaga stabilitas ekonomi, terutama dalam konteks kebutuhan pokok masyarakat.
Salah satu indikator yang menunjukkan efektivitas sinergi tersebut adalah deflasi pada kelompok volatile food. Pada April 2025, kelompok ini mengalami deflasi 0,04 persen (mtm), berbanding terbalik dengan bulan sebelumnya yang mencatat inflasi 1,96 persen (mtm). Komoditas penyumbang utama deflasi yakni cabai rawit, daging ayam ras, dan telur ayam ras.
Pasokan yang membaik serta penurunan harga pakan ternak turut mendorong penurunan harga di sektor tersebut. Ramdan menegaskan bahwa upaya pengendalian inflasi pangan akan terus diperkuat melalui kolaborasi lintas sektor.
“Didukung oleh eratnya sinergi antara Bank Indonesia bersama TPIP dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah,” tuturnya.
Dengan terkendalinya kelompok pangan, serta inflasi umum yang tetap stabil, BI menilai kondisi ini positif bagi daya beli masyarakat dan keberlanjutan pertumbuhan ekonomi domestik.