HolopisJatimRatusan Warga Sumenep Madura Idap Stroke Per April 2025

Ratusan Warga Sumenep Madura Idap Stroke Per April 2025

SUMENEP – Kasus pengidap penyakit stroke di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menunjukkan tren yang mengkhawatirkan.

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep mencatat, per April 2025, sebanyak 341 warga menderita stroke, terdiri dari 178 pasienlaki-laki dan 168 perempuan.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Sumenep, Ahmad Syamsuri, menjelaskan sebagian besar pasien mengalami kelumpuhan pada salah satu sisi tubuhnya.

“Sebagian besar mengalami gangguan pada kaki atau tangan sebelah kiri,” ujarnya, Sabtu (3/5).

Yang memprihatinkan, menurut Syamsuri, stroke kini tidak hanya menyerang kelompok usia lanjut, namun mulai ditemukan pada usia remaja.

“Dulu penderita stroke didominasi usia 45 tahun ke atas. Sekarang, ada juga yang berusia 17 tahun meski jumlahnya belum signifikan,” jelasnya.

Ia menilai, tingginya angka kasus stroke erat kaitannya dengan rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kesehatan, khususnya dalam memantau tekanan darah dan kondisi tubuh secara berkala.

“Sebagian besar kasus disebabkan oleh hipertensi, yang timbul akibat minimnya kepedulian terhadap kesehatan. Banyak warga yang enggan memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan seperti Puskesmas maupun rumah sakit,” paparnya.

Ajak Rutin Periksa Kesehatan

Ia mengimbau masyarakat lebih aktif melakukan pemeriksaan kesehatan, terutama tekanan darah, kadar kolesterol, dan gula darah, sebagai upaya pencegahan dini terhadap stroke.

“Pemeriksaan minimal dilakukan dua minggu sekali atau sebulan sekali. Pelayanannya gratis di Puskesmas maupun rumah sakit,” tambahnya.

Bagi pasien yang sudah terdiagnosis stroke, ia menyarankan untuk mengikuti pengobatan dan terapi secara rutin guna memulihkan kondisi secara bertahap.

“Stroke bisa disembuhkan meski tidak sepenuhnya. Tingkat pemulihan bisa mencapai 70–80 persen. Ada pasien yang sembuh dalam waktu tiga bulan, namun ada juga yang butuh waktu lebih dari setahun. Meski lambat, perbaikan tetap bisa dicapai,” tegasnya.

Sebagai catatan, pada tahun 2024 jumlah penderita stroke di Sumenep tercatat sebanyak 550 orang, 250 laki-laki dan 300 perempuan.

Sementara pada tahun 2023, kasus stroke mencapai 3.702 orang, terdiri dari 1954 laki-laki dan 1747 perempuan.

Adapun pada tahun 2022 hanya 193 kasus, yakni 120 laki-laki dan 73 perempuan.

WhasApp Channel

Ikuti akun WhatsApp Channel kami untuk mendapatkan update berita pilihan setiap hari.

Diedit & Dipublikasikan oleh:
  • Eagle Eye ( Redaktur ) Sabtu, 3 Mei 2025 - 12:35 WIB (2 minggu lalu)

Berita Terbaru

Berita Terkait